2 Santriwati Korban Tanah Longsor Asal Jember Dimakamkan Berdampingan
Kades Dukuh Mencek, Nanda Setiawan, mengatakan Susanti dan Nur Aziza masih suadara.
Madiunpos.com, JEMBER- Tiga santriwati asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi korban peristiwa tanah longsor di Pondok Pesantren Annidhamiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura. Dua jenazah di antaranya dimakamkan berdampingan.
Dua jenazah itu, yakni Susanti, 14, dan Nur Aziza, 13. Keduanya dimakamkan di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember, Rabu (24/2/2021).
Kades Dukuh Mencek, Nanda Setiawan, mengatakan Susanti dan Nur Aziza masih suadara.
Santunan Covid-19 Batal, Ahli Waris di Surabaya Anggap Pemerintah PHP
"Dua korban yang merupakan warga desa kami, itu masih saudara sepupu. Rumahnya berhadapan. Tadi malam, orang tuanya sudah berangkat menjemput ke Madura," ujarnya, ditemui di rumah duka, Rabu (24/2/2021).
Pihak keluarga, lanjut Wawan, mengaku sudah ikhlas atas peristiwa tersebut. “Mereka menganggapnya sebagai musibah akibat bencana alam, takdir,” sambung dia.
Kedua jenazah langsung disucikan dan dimakamkan di permakaman umum yang berjarak kurang lebih 300 meter dari rumah duka.
Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Kota Madiun Dapat Jatah 1.110 Dosis
Satu Keluarga
Liang lahat tempat menguburkan jenazah pun berdampingan, karena keduanya juga masih dalam satu keluarga.
Seperti diberitakan, bencana tanah longsor datang tiba-tiba menimbun Pondok Pesantren Annidhamiyah berada di perbatasan Pamekasan-Sumenep, Madura. Tragisnya, lima santriwati yang sedang istirahat di dalam kamar menjadi korban.
Lima satriwati ini tertimbun longsoran tanah tebing setinggi 70 meter, Rabu (24/02/2021).
Anak Bengawan Solo Meluap, 62 Desa di Lamongan Kembali Terendam
Selain lima korban meninggal dunia, sejumlah santri lain juga dikabarkan mengalami luka-luka. Kabar ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi Apip Ginanjar.
"Kami menerima laporan sekitar jam dua pagi. Di belakang pondok santri putri itu memang tebing. Mungkin karena curah hujan tinggi, longsor dan menimbun dua kamar santri putri," katanya, seperti dikutip suara.com dari digtara.com.
Apip menjelaskan saat bencana longsor terjadi, kurang lebih ada tujuh santriwati yang tengah beristirahat di dua kamar tersebut.
Tepergok Suami Wanita yang Dikencani, Warga Jember Ini Hilang setelah Lompat ke Sungai
"Waktu itu yang berhasil dievakuasi ada empat [santriwati], yang dua meninggal dunia, satu luka berat dan satunya selamat. Yang tiga masih tertimbun," ujarnya.
Ketiga korban yang tertimbun itu baru bisa dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 06.30 WIB. Apip melanjutkan, kelima jenazah santriwati meninggal dunia itu kini sudah dibawa ke rumah duka masing-masing.
"[Korban meninggal] Tiga dari Jember, satu dari Sampang, satu dari Sumenep," kata Apip.
Santri Ponpes di Pamekasan Yang Terkena Longsor Shock
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Pasutri Asal Jember Nekat Umrah Naik Sepeda Motor
- Tertimbun Longsor 20 Jam, Warga Malang Ditemukan Meninggal
- Damai, Proses Hukum Bentrok Pendekar PSHT dan Pagar Nusa Tetap Jalan Terus
- Pengemudi Mengantuk, Honda Brio Terbalik Masuk Selokan di Jember
- Kepala Kasun di Jember Dicelurit setelah Lerai Pertikaian Warga
- Pasca Gempa Malang, Waspadai Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Jatim
- Dilaporkan Cabuli Keponakan, Dosen Unej Diperiksa Polisi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.