402 Ekor Sapi di Ponorogo Terjangkit Penyakit Mulut & Kuku, Paling Banyak di Pudak
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendata ada 402 ekor sapi di wilayahnya yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Madiunpos.com, PONOROGO -- Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendata ada 402 ekor sapi di wilayahnya yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ratusan ekor sapi yang positif PMK tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Ponorogo.
Kepala Dispertahankan Ponorogo, Masun, mengatakan ratusan ekor sapi tersebut tertular PMK. Sebelumnya Pemkab Ponorogo telah mengirimkan 16 sampel sapi dan semunya dinyatakan terkonfirmasi positif PMK.
Untuk itu, jika ditemukan sapi yang memiliki gejala yang sama sudah dipastikan tertular PMK. Sebab, sudah ada diagnosa khusus dari paramedis dan menunjukkan gejala PMK.
‘’402 sapi itu dari sembilan Kecamatan. Balong, Jambon, Kauman, Pudak, Pulung, Sampung, Siman, Slahung, dan Sooko,’’ kata Masun, Jumat (3/6/2022).
Baca Juga: Mobil Milik Warga Karanganyar Tercebur di Telaga Ngebel Ponorogo, Ini Sebabnya
Masun mengatakan dari seluruh kecamatan itu mayoritas berasal dari Pudak. Sebab, di sana merupakan sentranya sapi perah. Terhitung ada 59,9 persen dari jumlah sapi yang terpapar atau sejumlah 241 sapi berasal dari Pudak.
Selain itu, mayoritas yang terpapar di Kecamatan Pudak yaitu sapi perah. Sedangkan kecamatan lainnya campuran.
‘’Kecamatan lain itu campuran, ada yang perah juga ada yang sapi potong,’’ terang Masun.
Terkait dengan banyaknya sapi yang terpapar, Masun mengatakan bahwa hari ini Pemkab mengadakan rapat koordinasi (rakor) terkait wabah PMK tersebut.
Baca Juga: Pensiunan Pegawai RRI Madiun Meninggal saat Hendak ke Masjid, Diduga Dibunuh
Ada beberapa langkah yang dilakukan. Yakni, fokus pada pengobatan untuk mengurangi gejala kesakitan dan meningkatkan kekebalan tubuh ternak.
‘’Untuk pengobatan nanti dilakukan oleh Kesehatan hewan [keswan],’’ ungkapnya.
Selain pengobatan, Pemkab Ponorogo juga bakal melakukan langkah preventif agar mencegah penyebaran PMK. Masun mengatakan bahwa langkah preventif ini butuh keterlibatan semua sektor.
Dia menegaskan sapi yang terpapar perlu dilakukan isolasi. Selain itu juga akan dilakukan penyekatan agar sapi dari wilayah luar tidak menularkan PMK ke Ponorogo.
‘’Per hari ini belum ada instruksi penutupan pasar hewan. Kita lihat keputusan dari pejabat otoritatif yang melakukan,’’ ujarnya.
Masun mengatakan bahwa ada vaksinasi dari proyek nasional layaknya penanganan Covid-19 sebelumnya. Produksi vaksin sedang dilakukan di salah satu lembaga di Surabaya.
Vaksin itu bakal didistribusikan ke wilayah yang terpapar wabah PMK. Pihaknya berharap Ponorogo bisa mendapatkan jatah vaksin tersebut.
‘’Kalau langkah pengobatan dari keswan selama ini berjalan dengan baik. Mayoritas sapi sudah mulai pulih,’’ pungkasnya.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Ribuan Orang Daftar PPPK Ponorogo, Ini Formasi Paling Banyak Peminatnya
- Ponorogo Masuk dalam 20 Daerah Rawan Politik Uang di Pemilu 2024
- Perhatian! Bupati Ponorogo Minta ASN & Kades Tak Gunakan Elpiji 3 Kg
- Tak Transparan soal Penanganan Kasus Pungli PTSL, Warga Demo Kejari Ponorogo
- Petugas Imigrasi Ponorogo Tangkap 5 Orang Sindikat Perdagangan Ginjal Internasional
- Ada Puluhan Event, Grebeg Suro Ponorogo Bakal Digelar Selama Sebulan Lebih
- Baru Enam Bulan, Target PAD 2023 di Telaga Ngebel Ponorogo Nyaris Terlampaui
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.