Ambil Paksa Jenazah Covid-19, 26 Warga Sumenep Ikuti Rapid Antigen
Sebanyak 28 warga yang ikut aksi ambil paksa jenazah Covid-19 di RSI Sumenep di-rapid antigen.
Madiunpos.com, SUMENEP-Sebanyak 28 warga Sumenep, Madura, harus mengikuti rapid antigen setelah ikut ambil paksa jenazah Covid-19 di RSI Sumenep pada Minggu (24/1) lalu.
Rapid antigen digelar di Balai Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Sumenep. Meski sempat menolak, warga akhirnya mau menjalani rapid antigen untuk mencegah persebaran Covid-19.
Pj Kepala Desa Nambakor, Bambang Risdiyanto, mengundang 26 warga yang terlibat dalam aksi ambil paksa jenazah Covid-19 tersebut. "Kami sudah mengundang 26 warga datang ke balai desa untuk dilakukan tes rapid antigen," kata Bambang, Rabu (27/1/2021).
Bunuh Diri Terjun ke Bengawan Solo, Mayat ASN Ngawi Ditemukan di Bojonegoro
Menurutnya, warga mulai datang ke balai desa sekitar pukul 09.15 WIB. Petugas dari Dinas Kesehatan, kepolisian dan TNI sempat melakukan dialog dengan warga. Sebab, awalnya warga menolak rapid antigen. Mereka takut hasilnya positif dan dilakukan isolasi.
Namun setelah dijelaskan oleh petugas medis dari Puskesmas Saronggi dan dibantu aparat desa, warga akhirnya bersedia di-rapid antigen. Bahkan ada beberapa warga dari keluarga jenazah Covid-19 yang ambil paksa, menyusul ikut rapid antigen. Sehingga total ada 28 warga yang di-rapid antigen.
"Alhamdulillah meski sempat alot karena ada miskomunikasi, akhirnya bersedia bahkan ada yang nyusul. Semuanya ada 28 orang dan semua hasilnya negatif," tambah Bambang.
Kisah Bahagia Warga Pinjam Mobil Dinas Wali Kota Probolinggo untuk Menikah
Aksi ambil paksa jenazah Covid-19 terjadi di RSI Sumenep pada Minggu (24/1). Mereka mengambil jenazah S, 47, warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Sumenep.
S masuk RSI pada 11 Januari 2021. Sehari berselang, ia menjalani swab. Hasilnya keluar tanggal 13 dan ia dinyatakan positif Covid-19. S diisolasi dan mendapat perawatan di RSI. Namun S meninggal pada Minggu (24/1).
Editor : Haryono Wahyudiyanto
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.