BANJIR JATIM : Gubernur Tetapkan 38 Daerah Siaga Banjir

BANJIR JATIM : Gubernur Tetapkan 38 Daerah Siaga Banjir Warga menyibak banjir di Sendangrejo, Kota Madiun, Jatim, Rabu (25/3/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

    Banjir Jatim diprediksi Gubernur Soekarwo bakal terjadi pada seluruh kabupaten dan kota pada musim penghujan kali ini.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan 38 daerah di provinsi ini untuk siaga menghadapi banjir dan tanah longsor pada musim penghujan kali ini. Status Suaga Banjir dan Siaga Tanah Longsor itu diberlakukan Gubernur Soekarwo sejak awal Januari 2016 hingga dua bulan ke depan.

    "Sudah ada penetapan suratnya dari Gubernur dan berlaku untuk semua kabupaten/kota," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan, kepada wartawan di Surabaya, Senin (4/1/2016). Surat tersebut, kata dia, diterbitkan Gubernur Soekarwo untuk mengingatkan para kepala daerah dan BPBD setempat bersiap menghadapi banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi pada musim penghujan.

    Selaku penanggung jawab penanggulangan bencana, kata dia, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Jatim terkait untuk memproduksi rencana aksi terpandu banjir dan tanah longsor sebagai panduan operasional, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

    Tiga Tingkat Siaga
    Menurut dia, ancaman banjir dan tanah longsor sangat berpotensi di seluruh daerah, namun dibedakan menjadi tiga kriteria, yaitu tinggi, menengah dan rendah. "Prioritas dan mendapat perhatian lebih adalah yang tinggi, yakni di daerah yang memiliki sungai, laut dan hutan," ucap Penjabat Bupati Sumenep tersebut.

    Bagi daerah yang memiliki daerah aliran sungai, lanjut dia, agar waspada terhadap genangan, sedangkan daerah yang memiliki laut diminta waspada terhadap banjir rob, dan daerah dengan banyak hutan diminta waspada terhadap banjir bandang. "Tidak hanya banjir, tapi ancaman tanah longsor di daerah dengan kriteria tinggi itu juga besar. Karena itu masyarakat wajib ikut waspada dan membantu pemerintah mengurangi ancaman bencana," katanya.

    Bakorwil Bojonegoro Prioritas
    Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjelaskan pihaknya telah mengirim surat kepada 38 kepala daerah untuk melakukan data dan bekerja sama dengan BPBD setempat mengantisipasi wilayah berpotensi bencana, khususnya banjir dan tanah longsor.

    Kalau sekarang-sekarang, kata dia, yang terpenting adalah penanganan dan antisipasi banjir, khususnya di daerah yang termasuk Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro, yang meliputi Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Jombang, Mojokerto, Kota Mojokerto, Kediri serta Kota Kediri. "Surat penetapan perlu siaga harus ditindaklanjuti agar penanganannya berjalan efektif dan bencana banjir maupun tanah longsor bisa terantisipasi," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.