Banjir Pacitan 2017: Bencana Membuka Mata Warga Untuk Lebih Waspada (Bagian 3)

Warga Desa Sirnoboyo kini lebih siap menghadapi bencana.

Banjir Pacitan 2017: Bencana Membuka Mata Warga Untuk Lebih Waspada (Bagian 3) - Kondisi air di Sungai Grindulu Kabupaten Pacitan pada Sabtu (5/1/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, PACITAN -- Banjir besar yang terjadi di Pacitan pada 2017 silam benar-benar membuat masyarakat melek terhadap persoalan mitigasi bencana. Kesadaran untuk merawat lingkungan diklaim sudah menjadi gerakan bersama.

    Sekitar 40% keluarga di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, sudah mulai memperbanyak pohon berbuah. Mereka menghindari menanam pohon seperti sengon, jati, dan lainnya. Hal ini karena untuk tanaman berbuah masyarakat bisa mendapatkan hasilnya tanpa harus menebang pohon. Sedangkan kalau pohon yang diambil kayunya tentu pada usia tertentu, pohon tersebut harus ditebang.

    Untuk menjaga ekosistem di Sungai Grindulu, masyarakat setempat juga bersepakat untuk tidak menangkap ikan dengan meracuni atau menyetrum listrik. Selain itu, festival sungai pun digelar agar masyarakat lebih peduli.

    Kepala Desa Sirnoboyo, Eko Haryono, mengatakan masyarakatnya kini sudah lebih siap menghadapi bencana alam. Meski begitu, ia berharap tidak ada bencana alam yang menerjang wilayahnya.

    Eko menuturkan koordinasi antara pemerintah desa bersama sukarelawan dan masyarakat berjalan solid. Dia mengaku pemerintah desa belum memiliki perlengkapan penanganan bencana seperti perahu karet, mesin genset, dan lainnya. Namun, masyarakat secara swadaya menyiapkan 25 perahu nelayan yang siap digunakan saat ada banjir.

    "Satu perahu nelayan ini untuk 12 orang ya muat. Untuk kemampuan menggunakan perahu ini juga tidak perlu diragukan karena memang mereka para nelayan," jelasnya.

    Desa Sirnoboyo merupakan salah satu desa di Pacitan yang masuk zona merah alias rawan banjir. Warga yang mampu secara ekonomi biasanya meninggikan pondasi rumah dan menjadikan rumahnya dua lantai. Ini bertujuan supaya saat banjir, perabotan rumah tangga milik warga tidak rusak karena terendam air. (bersambung)



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.