BANTUAN PENDIDIKAN BOJONEGORO : Beasiswa Rp2 Juta untuk Mahasiswa Asal Bojonegoro Cair

Bantuan pendidikan untuk mahasiswa senilai Rp2 juta/orang telah cair.

Madiunpos.com, BOJONEGORO - Bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa asal Bojonegoro yang menjalani kuliah di perguruan tinggi sebesar total Rp620 juta telah cair per April 2016.

"Ada sekitar 300 mahasiswa lebih yang menerima bantuan biaya pendidikan sebesar Rp620 juta, yang menjalani pendidikan di perguruan tinggi lokal, juga luar daerah," kata Kepala Bagian Kesra Pemkab Bojonegoro Lasujono di Bojonegoro, Rabu (4/5/2016).

Menurut Lasujono, Pemkab Bojonegoro mengalokasikan anggaran biaya bantuan pendidikan itu, untuk membantu mahasiswa asal daerahnya, yang kesulitan membiayai kuliahnya, terutama mahasiswa, yang mendekati ujian skripsi.

Mahasiswa penerima bantuan, syaratnya dari keluarga tidak mampu yang diketahui kepala desa (kades), juga memiliki IP minimal 3.

"Tujuan bantuan biaya pendidikan, agar mahasiswa tidak berhenti kuliah dengan alasan tidak ada biaya, apalagi ketika sudah masuk pembuatan skripsi," kata dia.

Ia menyebutkan biaya bantuan pendidikan dari APBD 2016 itu nilainya Rp2 juta per mahasiswa. Selain itu, ada pula bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa program bidik misi sebesar Rp12 juta per mahasiswa.

Lasujono menjelaskan pemkab akan menambah alokasi bantuan biaya pendidikan di dalam APBD Perubahan 2016. Pertimbanganya, alokasi biaya bantuan pendidikan di dalam APBD 2016, sebesar Rp870 juta, sudah terserap Rp620 juta.

Tapi, jumlah mahasiswa yang sudah mengajukan permohonan memperoleh biaya bantuan pendidikan masih banyak.

Ia menyebut menambahkan alokasi biaya bantuan pendidikan tahun lalu mencapai Rp1,24 miliar, namun yang terserap hanya sebesar Rp984 juta.

"Pemkab mempertimbangkan bantuan biaya pendidikan ini juga bisa disalurkan kepada mahasiswa yang berprestasi, meskipun dari keluarga mampu," tambah Kasubag Pendidikan dan Kebudayaan Kesra Pemkab Muh. Fadloli.

Sesuai data, katanya, mahasiswa yang memperoleh bantuan biaya pendidikan itu, antara lain dari Unsuri, IKIP PGRI, STIT Attanwir, Universitas Bojonegoro, juga perguruan tinggi luar daerah.