Baru Dibebastugaskan, Sekda Bondowoso Tersandung Kasus Chat Mesra dengan Dokter Perempuan

Chat mesra Sekda Bondowoso, Syaifullah, dengan seorang dokter perempuan bocor di media sosial.

Baru Dibebastugaskan, Sekda Bondowoso Tersandung Kasus Chat Mesra dengan Dokter Perempuan Sekda Bondowoso, Syaifullah. (detik.com)

    Madiunpos.com, BONDOWOSO -- Baru saja dibebastugaskan dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Kamis (27/8/2020), Syaifullah kini harus menghadapi masalah lain. Screenshot percakapan mesranya dengan seorang dokter perempuan yang juga ASN di Probolinggo bernama Hayu, bocor di media sosial dan viral.

    Tangkapan layar itu sudah beberapa hari beredar dan bikin heboh di Bondowoso. Dalam percakapan itu, Hayu memanggil Sekda nonaktif itu dengan sebutan ayah. Di percakapan tersebut keduanya tampak sangat akrab.

    Bahkan, keduanya tampak saling berkirim foto. Di antaranya foto Syaifullah yang tampak bertelanjang dada, setengah telanjang, termasuk kata-kata romantis antar keduanya. Dari foto yang beredar, diketahui percakapan mesra itu dilakukan sejak beberapa bulan silam, tepatnya sekitar bulan Februari 2020.

    Tangkapan layar percakapan mesra Sekda Bondowoso dengan seorang dokter perempuan. (detik.com)

    Gubernur Jatim Copot Sementara Jabatan Sekda Bondowoso

    Syaifullah membenarkan ketika dimintai konfirmasi soal beredarnya screenshoot percakapan pribadi tersebut. "Tentang perempuan itu, dia memang bernama Hayu. Dia lagi ada masalah perceraian, lalu saya bantu," kata Syaifullah kepada wartawan, Kamis.

    Mengaku Tak Tahu Isi Percakapan

    Tentang percakapan di WhatsApp itu, Syaifullah membenarkan. Namun dia mengelak dan mengaku tak tahu menahu isinya. Karena yang tahu mungkin pihak perempuan yang ada di percakapan tersebut. "Demi Allah saya tidak melakukan apa-apa ke dia. Bahkan bersentuhan pun tidak," kata Syaifullah, seperti dikutip madiunpos.com dari detik.com.

    Diimbuhkan Syaifullah, perempuan bernama Hayu itu pernah berkeluh kesah kepadanya bahwa perceraiannya terhambat sehingga untuk menikah lagi dia tidak bisa. "Sehingga saya meminta ke inspektorat untuk melakukan pemeriksaan," kata Syaifullah.

    Waspadai Terkena Psikosomatis Saat Pandemi Covid-19, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

    Terpisah, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar, mengaku sudah tahu soal foto percakapan mesra Syaifullah yang bocor tersebut. "Iya, saya memang sudah mendengar. Meski belum melihat langsung," kata Irwan di rumah dinasnya.

    Irwan mengaku mengetahui kabar itu justru dari staf dan relasinya yang ada di luar daerah. "Saya justru dikasih tahu teman-teman luar kota, karena memang sudah viral. Nanti coba kami cari tahu kebenarannya," ujar Ketua DPC PDIP Bondowoso ini.

    Minta Pertolongan DPRD

    Sementara itu, Hayu meminta perlindungan DPRD setelah screenshot itu viral. Sebelumnya, perempuan yang berprofesi sebagai dokter ini mendatangi pendapa Bupati juga untuk meminta perlindungan. Namun tak berhasil menemui Bupati karena sedang bertugas ke luar kota. "Saya sudah datang ke Bupati untuk minta maaf. Tapi beliau lagi ada kepentingan dinas ke luar kota," kata Hayu.

    Karena itu, ia langsung ke DPRD untuk meminta perlindungan atas musibah yang dihadapinya. Dia mengaku datang sebagai masyarakat Bondowoso yang mengadu ke wakilnya. "Saya menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi dan tidak mengenakkan. Terus terang saya syok," kata dia.

    5 Hari Terakhir! 22 Warga Ponorogo Terpapar Covid-19 dan Satu Orang Meninggal Dunia

    Ditanya tentang kebenaran percakapan dengan Sekda Syaifullah yang sempat viral, hayu memang mengakuinya. Karena dia memang sering melakukan chatting dengan banyak orang.

    Ia memang kenal Sekda Syaifullah. Mereka berkenalan saat umrah beberapa waktu lalu. Setelah itu dilanjutkan dengan sering chatting tetapi antara atasan dan bawahan karena dirinya merupakan aparatur sipil negara (ASN). "Saya memang memanggil 'ayah' ke beliau, tetapi dalam batas atasan dan bawahan. Juga karena beliau kan lebih tua," aku Hayu.

    HP Hilang

    Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, membenarkan kedatangan Hayu. Ia datang sesaat setelah bermaksud menemui Bupati tak berhasil karena sedang bertugas ke luar kota. "Iya. Dan itu wajar, karena kami di sini kan memang sebagai wakil masyarakat," kata Dhafir.

    Menurut Dhafir, kedatangan yang bersangkutan memang menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat kegaduhan, sekaligus meminta perlindungan atas musibah yang menimpanya. "Bahkan dia juga mengaku telah menunjuk pengacara untuk melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang," ujar politikus PKB ini.

    Berdasarkan pengakuan Hayu, kata Dhafir, handphone-nya memang sempat hilang. Dan dia sudah melaporkan kehilangan itu ke polisi. Bahkan tentang kehilangan itu sudah sempat disiarkan di radio. "Kasihan memang. HP-nya sempat hilang. Lalu lapor polisi. Mungkin konten-konten yang sangat privat itu kemudian di-share ke publik oleh yang menemukan," urainya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.