Batik Ngawi bercirikan motif fosil Trinil diklaim perajin batik di Kabupaten Ngawi diminati konsumen.
Madiunpos.com, NGAWI — Budi Siwi Riyanati, warga Desa Munggut, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengklaim batik motif fosil yang dibikinnya sesuai ciri khas Kabupaten Ngawi diminati konsumen. Kantor Berita Antara menyebutkan pembuat batik motif fosil khas Ngawi itu kini telah mempekerjakan 13 orang untuk memenuhi keutuhan pasar.
Budi Siwi Riyanati mengaku bukan hanya membuat batik dengan motif yang diilhami fosil Situs Trinil untuk menjadi ciri khas daerah setempat. Ia juga telah membuat batik tulis dengan motif-motif yang menjadi ciri khas dan keunikan Ngawi, di antaranya Benteng Pendem Ngawi dan daun jati.
"Saya menggunakan bentuk fosil seperti tulang untuk dijadikan motif batik ciri khas Kabupaten Ngawi. Alhamdulillah banyak yang suka," ujar perajin batik fosil itu kepada wartawan di Ngawi, Senin (28/9/2015).
Menurut dia, penggunaan motif fosil tersebut terinspirasi dari berbagai macam fosil purbakala yang banyak ditemukan di Situs Trinil, tepian Bengawan Solo. Berdasarkan wujud benda arkeologis itulah, Budi Siwi menciptakan motif batik fosil yang dipadupadankan dengan motif daun, sulur, dan lainnya.
Budi Siwi menjelaskan, pembuatan batik motif fosil tersebut telah ia jalani sejak belasan tahun yang lalu. Seiring waktu, kini, hanya usaha batiknya yang masih bertahan dan mampu menembus pasar luar wilayah Ngawi.
Mulai Rp70.000
Dalam satu bulan, usaha industri rumah tangga batiknya mampu memproduksi batik tulis hingga 200 helai dengan berbagai moif. Sedangkan batik yang paling banyak disukai adalah bermotif fosil.
Sehelai batiknya dihargai bervariasi mulai dari Rp70.000 hingga Rp1 juta tergantung kesulitan motif dan bahan kain batiknya. "Ada yang terbuat dari kain sutera, sehingga hasil batiknya lebih halus. Harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga satu juta rupiah," ungkapnya.
Salah satu pengunjung gerai batik setempat, Argo mengatakan sangat terkesan dengan batik motif fosil hasil produksi kerajinan batik pimpinan Budi Siwi. Ia menilai batik motif fosil sangat unik.
"Saya penasaran dengan batik motif fosil. Setelah saya datangi tempatnya dan melihat, ternyata memang unik. Selama ini motif batik cenderung umum berupa daun ataupun sulur, namun motif fosil ini berbeda. Yakni ada gambar tulangnya yang digabung dengan daun dan bunga," tuturnya.
Karena banyaknya peminat, omzet Budi Siwi setiap bulannya bisa mencapai Rp30 juta. Selain dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, Budi Siwi juga mampu memberi lapangan pekerjaan para ibu rumah tangga di desanya. Hingga kini, jumlah karyawan Budi Siwi sudah mencapai 13 orang.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.