Beberapa Gangguan Tidur yang Umum Terjadi, Apa Saja?

Gangguan tidur membuat kualitas tidur berkurang. Ada beberapa gangguan tidur yang sering dialami seseorang.

Beberapa Gangguan Tidur yang Umum Terjadi, Apa Saja? Gangguan tidur insomnia. (freepik)

    Madiunpos.com, MADIUN – Tidur adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh semua orang. Tidur menjadi salah satu mekanisme untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat tidur, tubuh beristirahat untuk memulihkan energi.

    Namun, tidak semua orang dapat memperoleh kualitas tidur yang baik. Sebagian dari mereka mungkin mengalami gangguan tidur yang dapat memengaruhi kualitas tidur.

    Gangguan tidur adalah kondisi saat seseorang mengalami kelainan pada tidurnya dan memengaruhi kualitas tidur. Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit.

    Terdapat berbagai jenis gangguan tidur yang sering dialami. Dilansir dari dari sehatq.com, Rabu (30/12/2020) inilah beberapa di antaranya.

    Terapi Plasma Konvalesen, Berbagi untuk Kemanusiaan

    1. Insomnia

    Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling umum terjadi. Kondisi ini membuat Anda tidak mendapat cukup tidur sehingga sering menguap sepanjang hari.

    Insomnia akut hanya terjadi dalam jangka waktu yang pendek, sedangkan insomnia kronis terjadi dalam jangka waktu yang panjang setidaknya tiga malam per minggu selama minimal tiga bulan.

    1. Sleep apnea

    Sleep apnea adalah suatu kondisi dimana napas terhenti ketika tidur. Gangguan tidur ini terjadi ketika saluran pernapasan atas tersumbat dan menghalangi proses pernapasan. Seseorang yang mengalami sleep apnea akan berhenti bernapas selama 10 detik atau lebih dalam beberapa kali per jam.

    Saat tubuh merasakan itu terjadi, maka Anda akan terbangun agar bisa bernapas kembali. Pada kasus yang parah, sleep apnea bisa menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke, atau kematian mendadak.

    Setelah Patung Merlion, Kota Madiun Bangun Miniatur Menara Eiffel

    1. Parasomnia

    Parasomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan perilaku tidur abnormal. Bentuk parasomnia yang cukup umum terjadi yaitu sleep terrors, tidur berjalan, makan sambil tidur, berhubungan seks saat tidur, tidur bicara (mengigau), merintih, mengompol, menggertakkan gigi, dan gangguan tidur gerakan mata cepat.

    Parasomnia dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti trauma, stres, efek samping obat tertentu, penggunaan narkoba, atau kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

    1. Sleep paralysis

    Sleep paralysis atau yang lebih dikenal dengan ketindihan adalah gangguan tidur yang menyebabkan Anda merasa lumpuh atau tak dapat bergerak selama masa transisi antara tidur dan bangun.

    Kondisi ini juga kerap disertai dengan halusinasi yang mengerikan, seperti halnya didekati makhluk halus. Umumnya, durasi kondisi ini hanya berlangsung selama beberapa menit.

    Tangan Tiba-Tiba Gemetar, Ini Penyebabnya

    1. Narkolepsi

    Narkolepsi adalah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari. Hal ini menyebabkan Anda tertidur dalam situasi yang tidak pantas, seperti saat bekerja atau mengendarai mobil.

    Selain itu, narkolepsi juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti hilangnya kekuatan otot secara tiba-tiba, sleep paralysis dan halusinasi hypnagogic.

    1. Sindrom kaki gelisah

    Sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome) adalah kelainan saraf yang ditandai dengan gerakan kaki di luar kendali ketika tidur. Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit, terbakar, geli, atau seperti ada serangga yang merangkak di kaki, betis dan paha.

    Sindrom kaki gelisah bisa membuat Anda sulit untuk tertidur, tidak bisa tidur nyenyak, atau membuat Anda terbangun ketika tidur.

    Dukung Muktamar Muhammadiyah, UMS Bangun Guest House Setara Hotel

    1. Gangguan ritme sirkadian

    Gangguan ritme sirkadian adalah suatu kondisi yang dapat terjadi karena jam biologis tubuh tidak selaras dengan lingkungan sehingga tidak dapat membedakan siang dan malam.

    Kondisi ini dapat terjadi karena kebutaan, jet lag, atau shift kerja. Ketidaksesuaian tersebut bisa menyebabkan insomnia atau kantuk berlebihan pada waktu yang tidak tepat.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.