Beberapa Siswa SMP Asal Ngawi Diciduk Polisi, Mengaku Ikut Ajakan Hitamkan Solo

Salah satu remaja asal Ngawi yang ditangkapkan polisi, DM, 15, mengaku ikut ke Solo karena ada ajakan menghitamkan Kota Solo.

Beberapa Siswa SMP Asal Ngawi Diciduk Polisi, Mengaku Ikut Ajakan Hitamkan Solo Beberapa pelajar SMP asal Ngawi, Jawa Timur, yang ditangkap polisi di Plaza Manahan, Solo, Selasa (22/9/2020) malam. (Solopos-Nicolous Irawan)

    Madiunpos.com, SOLO– Sebanyak 27 remaja yang ditangkap Polresta Solo di Plaza Manahan, Selasa (22/9/2020) malam, terkait rencana aksi hitamkan Solo telah dipulangkan setelah diberi pembinaan oleh polisi. Sejumlah remaja yang ditangkap merupakan pelajar SMP asal Ngawi, Jawa Timur.

    Para pelajar tersebut datang berombongan menggunakan sepeda motor. Salah satu pelajar tersebut, DM, 15, mengaku ikut ke Solo karena ada ajakan menghitamkan Kota Solo. "Ke sini diajak teman, untuk menghitamkan Kota Solo," kata DM kepada polisi seperti dilansir Bisnis.

    DM mengaku datang ke Solo bersama teman-temannya menggunakan sepeda motor dengan biaya sendiri. Dia mendapatkan uang untuk membeli bahan bakar dengan menjual burung merpati.

    AHY Tunjuk Wagub Jatim Emil Dardak Jadi Plt Ketua Partai Demokrat Jatim

    Informasi yang dihimpun Solopos.com, ada enam pelajar SMP asal Ngawi yang datang dalam satu rombongan. Mereka naik sepeda motor, awalnya tanpa memakai atribut perguruan silat. Mereka lolos dari penyekatan di Sragen dan Solo.

    Saat ditangkap di belakang Stadion Manahan Solo, mereka memakai baju seragam perguruan silat. Polisi kemudian memerintah mereka ke Mapolresta Solo sambil menuntun sepeda motor masing-masing.

    Total polisi menangkap 27 orang yang dicurigai sebagai anggota perguruan silat. Mereka tengah mengawasi situasi di Plaza Manahan dan melaporkannya ke grup Whatsapp.

    Pamit Main Sepeda, Bocah Ditemukan Tak Bernyawa di Kubangan Bekas Galian C Mojokerto

    Setelah diperiksa, beberapa dari mereka memang mengantongi identitas dan kartu anggota perguruan silat. Bahkan ada pula yang memakai atribut seperti kaus dari salah satu perguruan silat.

     

    Dipulangkan

    Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito, kepada wartawan Rabu (23/9/2020), mengatakan setelah ditangkap, 27 remaja itu dimintai keterangan dan klarifikasi di Mapolresta Solo. Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka mengaku mendapat informasi ajakan datang ke kawasan Manahan.

    "Mereka memperoleh informasi ajakan untuk datang ke Manahan. Tidak ada barang bukti yang disita, hanya beberapa kami tilang. Ada yang berasal dari Mojosongo Solo, tetapi lainnya dari luar Kota Solo. Kalau warga Solo pasti sudah memahami kondisi sebenarnya," papar Purbo.

    Mengaku Bisa Gandakan Uang, 2 Dukun Palsu Tipu Tetangga hingga Rp18 Miliar

    Ia menambahkan 27 remaja itu sudah mengikuti pembinaan di kantor polisi. Mereka diberi informasi perkembangan kasus penganiayaan yang memicu rencana aksi hitamkan Solo saat ini dalam penanganan kepolisian.

    Kedatangan mereka dan massa yang bakal hitamkan Solo ke Plaza Manahan, kata dia, justru bakal sia-sia lantaran tidak menyelesaikan masalah, tetapi memicu perkara baru.

    Saat ini seluruhnya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Namun, beberapa remaja ditilang oleh Satlantas Polresta Solo karena kedapatan menggunakan sepeda motor berknalpot brong.

    Anak Kecanduan Gadget, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

    "Kami berharap kemarin itu hal yang terakhir. Tidak usah khawatir, kami bekerja profesional. Kalau pengen tahu perkembangannya silakan datang ke kami. Kami akan beri informasi, tidak usah mendengar berita dari kanan kiri," papar dia mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.