Begini Cerita Munculnya Klaster Pernikahan di Madiun, 66 Orang Positif Covid-19

 Setelah acara resepsi pernikahan itu, ada 66 warga yang terpapar virus corona.

Begini Cerita Munculnya Klaster Pernikahan di Madiun, 66 Orang Positif Covid-19 Akses masuk Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, ditutup setelah puluhan warganya positif Covid-19, Minggu (13/6/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Acara hajatan resepsi pernikahan yang dilaksanakan warga di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, berdampak pada munculnya klaster penularan Covid-19. Setelah acara resepsi pernikahan itu, ada 66 warga yang terpapar virus corona.

    Saat ini kampung yang terdiri dari dua RT yakni RT 025 dan RT 026/RW 011 Dukuh Bulurejo itu ditutup sementara. Akses utama masuk kampung itu ditutup menggunakan portal. Masyarakat di kampung itu menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Minggu (13/6/2021), beberapa petugas terlihat menyemprotkan cairan disinfektan di rumah-rumah warga. Kampung tersebut terlihat sangat lengang, hanya ada beberapa warga yang di luar rumah.

    Kepala Desa Bantengan, Hartanto, mengatakan acara resepsi pernikahan yang dilakukan warga di desanya dilaksanakan pada Rabu (2/6/2021). Saat hajatan berlangsung, dia mengklaim kegiatan itu telah mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, menyediakan thermo gun, dan menyiapkan hand sanitizer.

    Muncul Klaster Pernikahan di Madiun, 66 Warga Positif Covid-19

    “Sudah menerapkan prokes. Setiap tamu dilihat suhu badannya terus diberi hand sanitizer,” kata dia, Minggu.

    Setelah hajatan itu rampung, kata Hartanto, ada beberapa warga di kampung itu yang mengalami gejala batuk dan pilek secara bersama-sama. Atas kondisi itu, pihaknya kemudian melaporkan ke Puskesmas dan selanjutnya dilaksanakan rapid test antigen pada Jumat (11/6/2021).

    Ada sekitar 240 warga yang menjalani rapid test antigen. Dari ratusan warga itu, ditemukan ada 66 orang yang terpapar Covid-19.

    “Jadi selang beberapa hari setelah hajatan itu, baru muncul gejala batuk dan pilek. Untuk itu, dilakukan rapid test antigen,” ujar dia.

    Dari puluhan warga yang terpapar itu, sebagian besar merupakan pasien tanpa gejala. Hanya tiga warga yang mengalami gejala berat. Selanjutnya, tiga warga itu dibawa ke RSUD Dolopo.

    Hartanto menyebut dari puluhan warga yang terpapar Covid-19 itu, tidak ada keluarga inti dari penyelenggara hajatan yang terpapar. Justru hampir semua yang terpapar adalah tetangga penyelenggara hajatan.

    “Keluarga pengantin tidak ada yang terkena. Yang menikah ini dapat tetangga desa, yaitu dapat warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu. Tetangga desa,” katanya.

    Untuk saat ini, warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah mendapatkan dukungan berupa pengiriman vitamin dan obat-obatan. Sedangkan langkah selanjutnya menunggu dari kebijakan pemerintah.

    “Informasinya yang OTG akan dibawa ke RS Joglo [RS Lapangan Joglo Dungus],” jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.