Begini Saran Peningkatan Ekonomi di Madiun Raya dari Dosen Unipma

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun, Aglis Andhita Hatmawan, mengatakan ada perbedaan potensi yang menonjol di antara enam daerah di Madiun Raya.

Begini Saran Peningkatan Ekonomi di Madiun Raya dari Dosen Unipma Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun, Aglis Andhita Hatmawan, saat menjadi narasumber dalam Talkshow Virtual Jagongan Madiun Raya: Sinergi Pembangunan Daerah Menuju Sukses 2022 yang diselenggarakan Solopos Media Group pada Rabu (19/1/2022). (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Potensi perekonomian di wilayah Madiun Raya dengan beragam sektor menjadi prioritas untuk dikembangkan. Akademisi dari Universitas PGRI Madiun memberikan sejumlah saran untuk mengembangkan potensi tersebut.

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun, Aglis Andhita Hatmawan, mengatakan ada perbedaan potensi yang menonjol di antara enam daerah di Madiun Raya. Di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Magetan menonjol dalam sektor pariwisata, di Kabupaten Madiun dan Kota Madiun menonjol di sektor perdagangan serta industri, sedangkan di Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Ngawi menonjol di sektor pertanian.

    “Masing-masing daerah memiliki strategi-strategi yang jitu untuk meningkatkan potensi perekonomian dari masing-masing daerah,” kata dia saat menjadi narasumber dalam Talkshow Virtual Jagongan Madiun Raya: Sinergi Pembangunan Daerah Menuju Sukses 2022 yang diselenggarakan Solopos Media Group pada Rabu (19/1/2022).

    Aglis menyampaikan pengembangan potensi daerah perlu ada sinergitas antar-SKPD. Tidak bisa pengembangan potensi daerah dilakukan secara sendiri-sendiri tanpa saling bersinergi.

    Mantap! Perputaran Uang dari Belanja ASN di UMKM Madiun Capai Rp11,4 Miliar

    Dia menemukan masih ada daerah yang masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) memiliki program peningkatan UMKM sendiri. Antar SKPD tidak bersinergi dalam peningkatan program yang memiliki tujuan sama.

    “Program yang sendiri-sendiri itu akhirnya tidak maksimal,” jelas dia.

    Aglis menyampaikan ada beberapa saran yang disampaikan kepada pemangku kebijakan di wilayah Madiun Raya. Yakni perlunya sinkronisasi kegitan antar-SKPD, penyediaan permodalan dengan bunga rendah, perluasan jaringan pemasaran, inovasi produksi, dan pembinaan serta pelatihan yang berkesinambungan dan bertingkat.

    “Saat ini pemasaran produk juga membutuhkan beragam media. Perluasan jaringan pemasaran ini sangat penting,” kata dia.

    Di sektor pertanian, pemerintah diharapkan tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas produksi padi. Tetapi juga bisa melihat pengelolaan pasca panen padi. Yakni dengan memadukan antara teknologi dengan hasil panen.

    “Semisal padi dijadikan tepung, sekam menjadi produk briket. Ini kan proses pengalihan teknologi untuk meningkatkan potensi di wilayah masing-masing,” jelasnya.

    Aglis menyampaikan pasar digital di Indonesia juga sangat potensial. Potensi ini tentu juga harus digarap oleh pemerintah daerah di Madiun Raya. Dia menyebut pasar digital ini akan terus bertumbuh.

    Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

    “Potensi ekonomi digital ini menarik untuk digarap. Bisa meningkatkan PAD dari masing-masing daerah. Para pelaku UMKM juga perlu didorong untuk mengerti apa perkembangan digital ini,” katanya.

    Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kediri, Sofwan Kurnia, menyampaikan potensi pengembangan ekonomi Madiun Raya dapat difokuskan pada pertanian dan perdagangan, dengan ikut mengadopsi digitalisasi. Selain itu, dia menyampaikan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum seperti hotel, restoran, dan pariwisata juga masih menjadi potensi besar.

    “Melihat indikator perkembangan penyaluran kredit dan SKDU ke depan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 diharapkan lebih baik. Ekonomi pulih lebih kuat bersama-sama melalui sinergi dan inovasi, didukung tentunya dengan upaya vaksinasi booster, protokol kesehatan, dan gaya hidup baru melalui digitalisasi,” terang dia.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.