BENCANA ALAM PONOROGO : Tebing Sungai Terkikis, Puluhan Rumah di Morosari Terancam

BENCANA ALAM PONOROGO : Tebing Sungai Terkikis, Puluhan Rumah di Morosari Terancam Salah satu rumah warga di Desa Morosari yang hanya berjarak beberapa centimeter dari bibir sungai Bengawan karena secara terus menerus terjadi erosi tanah, Selasa (20/9/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Bencana Alam Ponorogo, puluhan rumah di Desa Morosari terancam terbawa arus aliran sungai Bengawan.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Puluhan rumah di Desa Morosari, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, terancam terbawa aliran air sungai Bengawan yang ada di sekitar desa itu. Dua rumah di desa tersebut terpaksa dikosongkan karena berada persis di tebing sungai yang longsor.

    Pantauan Madiunpos.com di Desa Morosari, Selasa (20/9/2016), tebing sungai Bengawan di Desa Morosari banyak yang terkikis aliran air sungai dan mengakibatkan longsor. Dua rumah warga yang berada persis di samping tebing sunga terlihat sudah kosong ditinggal penghuninya. Selain itu, beberapa pohon juga terlihat tumbang karena longsoran tersebut.

    Dua rumah yang dikosongkan tersebut merupakan milik Sarimo, 55, dan rumah milik Sominah, 65. Dua rumah itu berada di RT 002/RW 002, Dukuh Gondang, Desa Morosari, Sukorejo. Dua rumah ini berada persis di bibir sungai dengan jarak hanya beberapa centimeter saja.

    Longsoran terakhir terjadi pada Senin (19/9/2016) sekitar pukul 06.00 WIB. Sebelumnya, di lokasi tersebut memang kerap terjadi longsor karena adanya erosi tanah.

    Warga Desa Morosari, Sugianto, mengatakan saat ini dua pemilik rumah itu mengungsi di rumah tetangga yang berada sekitar 100 meter dari tebing sungai. Sebenarnya, tebing sungai itu mengalami longsor sejak beberapa bulan lalu, tetapi longsoran paling besar terjadi pada Senin.

    “Kemarin hujan deras sekali, sehingga tebing sungai terus menerus digilas aliran air Bengawan yang juga mengalami peningkatan debit,” ujar dia kepada Madiunpos.com, Selasa.

    Dia mengatakan kondisi tersebut membuat warga yang berada di sekitar tebing sungai lainnya menjadi takut dan waswas. Hal ini karena tebing sungai itu semakin hari tambah besar longsorannya, karena tidak ada penyangga yang kuat menopang tebing itu.

    “Kami semakin waswas ketika ada hujan mengguyur dengan deras, itu luapan air pasti membuat tebing longsor,” ujar dia.
    Dia menuturkan ada puluhan rumah yang berada di bibir sungai Bengawan tersebut. Selain rumah warga, puluhan petak perkebunan juga sudah ludes terbawa arus sungai.

    Warga lainnya, Sisum, menambahkan beberapa tahun lalu, jarak antara permukiman warga dengan sungai mencapai 10 meter. Tetapi, saat ini hanya sekitar beberapa centimeter saja dari bibir sungai. Tentu hal ini membuat warga semakin takut dan waswas.

    “Dulu mencapai 10 meter, hla itu erosi terjadi secara terus menerus yang membuat semakin tanah di sekitar sungai semakin habis,” ujar dia.

     



    Editor : Anik Sulistyawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.