Kategori: News

BENCANA PONOROGO : Tanah di Tugurejo Slahung Terus Bergerak, 39 Rumah Terancam Longsor

Bencana Ponorogo, tanah di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, terus bergerak.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 39 rumah di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Jawa Timur retak-retak hingga ambles yang disebabkan aktivitas tanah gerak di wilayah itu.

Tujuh keluarga di antaranya telah direlokasi ke tempat yang lebih aman karena kondisi bangunan rumah mereka semakin rusak.

Warga Desa Tugurejo, Wasno, mengatakan sejak sepekan lalu aktivitas gerakan tanah terus terjadi di wilayah desa setempat. Akibatnya, saat ini rumah milik warga banyak yang rusak dan retak-retak.

Menurut dia, ketika aktivitas tanah bergerak ini terus terjadi bisa membuat tanah yang ada di desa itu longsor dan membahayakan warga. Sejumlah warga yang khawatir terhadap kondisi ini memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Kami takut saat terjadi hujan, biasanya aktivitas tanah bergerak semakin meningkat. Kalau saat tidak hujan memang warga lebih tenang. Dinding rumah saya sudah banyak yang retak, kalau hujan terus terjadi ya kami takut kalau ada longsor,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Senin (25/4/2016).

Wasno berharap pemerintah segera melakukan peninjauan dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam ini. Sebagian warga yang mengungsi juga takut kembali ke rumah mereka karena kondisi alam tidak menentu.

Perangkat Desa Tugurejo, Mujianto, menyampaikan hingga kini sudah ada tujuh rumah yang direlokasi sejak sebulan lalu.

Relokasi ini karena kondisi rumah mereka tidak layak untuk dihuni karena banyak retakan di dinding rumah. Dia menyampaikan saat ini pemerintah desa setempat sedang berkoordinasi dengan Pemkab Ponorogo untuk merelokasi 39 rumah warga yang rawan longsor.

“Aktivitas gerakan tanah di Desa Tugurejo memang fluktuatif, jadi terkadang aktivitasnya tinggi, tetapi terkadang juga tidak aktivitas. Namun, hingga kini sudah ada tujuh rumah yang direlokasi,” jelas dia.

Menurut dia, sebenarnya 39 keluarga yang terancam terdampak longsor itu mengaku takut menghuni rumah mereka. Namun, karena tidak memiliki tempat tinggal lainnya, mereka terpaksa hidup di lingkungan yang rawan terdampak bencana itu.

“Rata-rata rumah mereka sudah rusak karena dinding rumah mereka banyak yang retak. Tetapi, mereka juga bingung mau pindah ke mana. Untuk itu, saat ini pemerintah desa masih melakukan koordinasi mengenai relokasi warga terdampak dengan pemerintah kabupaten,” ujar dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

2 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

4 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

5 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.