Kategori: News

BERAS PLASTIK : Dandim Sidak ke Toko Beras, Inilah Hasilnya

Beras plastik membuat sejumlah kalangan turun tangan, tak terkecuali Dandim Pamekasan.    

Madiunpos.com, PEMAKASAN – Beredarnya berita beras plastik membuat ratusan ibu rumah tangga dan pemilik warung di Kabupaten Pamekasan resah. Bahkan, beberapa pemilik warung makan mengaku omzetnya menurun sejak maraknya isu beras plastik itu.

Walhasil Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol (Arm) Mawardi, memimpin sidak ke sejumlah toko beras dan minimarket di Kota Pamekasan. Tidak hanya pertokoan di kota saja, Letkol Mawardi juga menyisir ke toko kelontong di tiga kecamatan sekitar kota, seperti Kecamatan Larangan dan Kecamatan Tlanakan.

"Hasil sidak memang tidak kami temukan beras plastik atau beras sintetis yang kini meresahkan masyarakat Indonesia, termasuk di Pamekasan. Kendati begitu, saya akan mengajak anggota dan pihak terkait untuk melakukan sidak hingga sepekan kedepan sebagai antisipasi masuknya beras yang membuat sakit perut dan mual tersebut," terang Letkol Mawardi, selepas salat, Jumat (22/5/2015).

Saat sidak dan razia beras plastik itu, Letkol Mawardi didampingi Kabid Perlindungan Konsumen Disperindag Pamekasan, Hendardi yang melengkapi diri dengan peralatan tes beras. Seperti alat uji makro. Beras yang diuji makro kemudian dibawa tim Disperindag untuk dilakukan penelitian lanjutan di laboratorium.

"Dari uji makro seperti meraba, mencium dan memecah beras yang dijadikan sampel, kami yakin tidak ada beras plastik yang masuk ke pasaran Pamekasan. Untuk meyakinkan masyarakat, kami tetap akan melakukan uji laborat dan akan hasilnya kami umumkan lewat radio swasta di Pamekasan," papar Hendardi.

Di sisi lain, merebaknya kabar beras plastik ternyata berdampak pada omzet warung makan sederhana di kota Pamekasan. Seperti yang dialami Mbok Hapipah, pemilik warung nasi di Kelurahan Parteker.

"Sebelum beras plastik sering ditayangkan televisi, warung saya bisa mendulang omzet 600 bungkus nasi seharga Rp7.000 per bungkus. Mulai kemarin, omzet turun dan hanya laku 200 bungkus," keluhnya.

Perempuan penjual nasi yang telah membuka warungnya sejak 1985 itu berharap aparat terkait di Pemkab Pamekasan terus merazia pedagang beras. "Tugas aparat pemerintah untuk memastikan kepada warga jika di Pamekasan tidak ada beras plastik beredar," paparnya.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.