Bikin Konten di TikTok, Sekelompok Pemuda di Ponorogo Raup Puluhan Juta Rupiah

Sekelompok pemuda di Ponorogo membuat kontek di media sosial TikTok dan mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

Bikin Konten di TikTok, Sekelompok Pemuda di Ponorogo Raup Puluhan Juta Rupiah Proses kelompok pemuda di Kecamatan Pulung, Ponorogo saat membuat konten video Jumat (27/5/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Bagaikan kejatuhan durian runtuh, skelompok pemuda di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendapatkan puluhan juta rupiah dari hasil konten video di platform media sosial TikTok.

    Melalui akun bernama @kunans_ itu, sekelompok pemuda itu meraih uang hingga puluhan juta rupiah hanya dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Konten video itu berasal dari keisengan sejumlah pemuda untuk sekedar mengisi waktu luang. Tidak disangka, dari kontennya itu follower atau pengikut akun itu melejit sampai 1 juta followers.

    ”Awalnya iseng buat video, terus kita unggah ke Tiktok, ternyata banyak yang lihat,” kata Erik Febrianto, sang content creator, Jumat (27/5/2022).

    Pemuda 22 tahun itu ternyata tidak sendiri dalam memproduksi konten di akunnya. Dia bersama 15 temannya yang tergabung dalam satu tim dengan tugas masing-masing. Ada yang menjadi lakon dan ada juga yang menjadi pengambil gambar atau video.

    Baca Juga: Pabrik Arak Jowo di Madiun Dibongkar, Omzetnya Capai Rp20 Juta Per Bulan

    Erik sengaja mengambil tema yang sederhana dan berada di lingkungan sekitar rumahnya. Tidak lain yaitu dari gudang milik ayahnya yang berisi alat-alat pertukangan.

    ”Melihat respon netizen banyak yang suka, jadi kami kembangkan lagi jadi tema-tema yang beragam,” ujarnya.

    Karena mulai banyak yang menonton videonya, Erik mulai menambahkan karakter unik dalam videonya. Tentu saja dengan tema-tema segar yang dikemas dengan parodi agar para netizen terhibur dan tidak bosan. Selain tema pertukangan, para pemuda dari Desa Pulung Merdiko Kecamatan Pulung itu, juga membuat konten yang mengangkat kearifan lokal.

    “Setting tempat ya seadanya di rumah, alat-alat pertukangannya pun pinjam milik bapak,” jelasnya.

    Baca Juga: Mobil Tabrak Pembatas Hingga Keluar dari Jalan Tol Madiun, Begini Kronologinya

    Erik tidak membutuhkan alat-alat khusus untuk membuat video menarik layaknya para pembuat konten lainnya. Dia hanya mengandalkan handphone untuk merekam dan sekaligus mengeditnya. Hasil kreativitas pemuda desa yang rata-rata berumur 22 tahun itu berbuah manis. Dalam kurun waktu dua bulan, followernya naik drastis hingga tembus 1 juta follower. Akun TikTok-nya pun kini juga menghasilkan puluhan juta rupiah dari endorse.

    “Alhamdulillah kini sudah menghasilkan uang, cukup buat menggaji teman-teman yang terlibat dalam pembuatan video” kata Erik yang tak mau menyebut nominal uangnya yang didapatkan itu.

    Sementara itu Ayah Erik, Suyanto mengaku bangga anak dan kawan-kawannya ternyata produktif menghasilkan uang. Zaman memang sudah berubah. Dia mendukung karena itu kegiatan yang positif dari pada kumpul-kumpul malah melakukan kegiatan yang negatif. Dia juga tidak keberatan alat pertukangannya digunakan jadi properti untuk pembuatan konten parodi anaknya.

    “Ya awalnya mendukung saja, buat adegan lucu-lucuan, ya daripada kumpul tapi melakukan hal-hal yang negatif. Eh, ternyata apa yang mereka lakukan malah bisa menghasilkan uang,” kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.