BISNIS PROPERTI : Permintaan Properti di Jatim Diprediksi Terus Meningkat

BISNIS PROPERTI : Permintaan Properti di Jatim Diprediksi Terus Meningkat Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

    Bisnis properti Jatim diproyeksikan terus meningkat pada tahun ini.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Pelaku bisnis properti dan perbankan yakin prospek bisnis properti pada triwulan II dan III tahun 2016 akan terus menguat.

    Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah Bank Indonesia JawaTimur, Taufik Saleh, menyatakan selepas triwulan pertama tahun ini permintaan akan menguat sehingga berpotensi mengerek harga.

    “Ada indikasi peningkatan permintaan yang lebih kuat sehingga indeks harga residensial meningkat,” katanya kepada Bisnis/JIBI, akhir pekan lalu.

    Ia menuturkan baik properti residensial primer maupun sekunder sama-sama menguat permintaannya. Untuk rumah primer penguatan dirasakan di semua segmen baik subsidi, menengah, maupun atas. Adapun rumah sekunder khusus untuk segmen menengah dan atas.

    Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang menyatakan permintaan akan menguat selepas Maret, pertumbuhan harga properti residensial pasar primer triwulan pertama sebesar 4,3% diyakini sebagai bottom.

    Bottom alias pencapaian terbawah mengindikasikan angka tersebut sebagai batas pertumbuhan harga paling minim sepanjang tahun ini. Pada triwulan mendatang diramalkan growth lebih tinggi seiring dengan permintaan yang bertambah.

    “Triwulan 2 dan 3 tahun ini akan lebih baik, lebih ramai. Ini semacam doa agar ke depan lebih baik prospeknya,” ucap dia.

    Wakil Ketua Real Estat Indonesia Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Herry Djauhari mengatakan sejalan dengan bertambahnya peminat, harga properti pun bisa terdongkrak.

    “Tapi setiap daerah punya potensinya masing-masing. Wilayah Surabaya timur beda kasusnya, bisa-bisa kenaikan harganya lebih tinggi di atas yang lain,” ucap dia.

    Secara umum REI menilai Jawa Timur tetap prospektif untuk menggarap bisnis properti. Saat ini masih ada back log di wilayah ini sekitar 670.000 rumah. Jumlah semakin membubung lantaran tahun lalu bisnis properti tidak tumbuh subur.

    “Untuk rumah subsidi pengembang siap membangun, tetapi persoalannya untuk mencari tanah yang sesuai dengan perhitungan ekonomi itu tidak kunjung ketemu, di situ peran negara,” ucap Wakil Ketua REI Jawa Timur Nurwakhid.

    Selain membantu dari sisi pengadaan tanah, pengembang juga berharap bisa diberikan stimulus dari segi penyediaan infrastruktur. Tentu yang dimaksud bukan hanya infrastruktur jalan tetapi juga kelistrikan dan lain-lain.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.