Buaya Misterius di Sungai Brantas Belum Tertangkap, Rumor Mistis Menyeruak

BKSD Provinsi Jatim belum berhasil menangkap buaya putih di Sungai Brantas, Kediri.

Buaya Misterius di Sungai Brantas Belum Tertangkap, Rumor Mistis Menyeruak Ilustrasi buaya muara. (naturepl.com)

    Madiunpos.com, KEDIRI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, hingga Jumat (7/2/2020) siang, belum berhasil menemukan buaya yang menghuni Sungai Brantas di Kediri. Buaya putih itu masih misterius.

    Sebelumnya, sejumlah warga melaporkan pernah melihat hewan karnivora ini di belakang pusat perbelanjaan Ramayana di Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Kediri pada Selasa (4/2/2020) lalu.  Bahkan, penampakan buaya di tepi Sungai Brantas Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Kota, Kediri ini juga sempat dipotret. Kabar ini menimbulkan keresahan warga.

    “Ada warga yang memotret dan melaporkan kepada kami,” kata Adi Sutrisno, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri, seperti dikutip Suara.com.

    BPBD Kediri Cari Buaya yang Dua Kali Muncul di Sungai Brantas

    Menurut Adi, merujuk pada foto yang diambil warga, buaya itu diduga berjenis alligatormissippienis dan sarcosuchus hartti. Masyarakat awam kerap menyebutnya dengan buaya muara.

    Ia mengatakan sukarelawan Palang Merah Indonesia dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menunggui lokasi tersebut. “Semalam pukul 19.00 – 19.30 WIB, buaya itu muncul lagi dan sempat diabadikan oleh dua sukarelawan itu,” kata Adi.

    Petugas BKSDA Jawa Timur kemudian mendatangi lokasi kemunculan buaya di Sungai Brantas untuk menyelidiki kemungkinan habitat mereka. Belum dilaporkan adanya korban manusia dan hewan atas keberadaan hewan predator itu.

    Lokasi Penampakan Buaya di Bengawan Solo Dipasang Papan Peringatan

    Legenda Buaya Mistis

    Keberadaan buaya putih itu memuncul berita-berita yang mengaitkannya dengan sebuah legenda buaya putih pada masa kerajaan kuno di Kediri.

    Legenda buaya putih begitu kental pada masyarakat derah Kediri. Menurut cerita buaya itu merupakan makhluk gaib yang menunggu Sungai Brantas yang cuma memperlihatkan wujudnya hanya pada orang tertentu.

    Cerita buaya putih di Sungai Brantas sendiri masih menjadi misteri. Sungai yang digunakan sebagai lalu lintas air sejak masa Empu Sindok pada masa Mataram Hindu tersebut selalu minta korban nyawa manusia. Berulang kali orang tiba-tiba kalap di sungai.

    “Cerita tentang penunggu buaya putih ini juga banyak diceritakan di catatan Belanda ketika awal-awal pembangunan proyek jembatan lama Kediri sekitar tahun 1836-1876. Dalam catatan Belanda memang disebutkan bahwa ada buaya putih penunggu jembatan yang dibangun oleh kolonial Belanda,” kata Imam Mubarok Muslim, pegiat budaya Kediri, Kamis (6/2/2020).

    Hiii..Ada Buaya Di Bengawan Solo

    Legenda buaya putih di Sungai Brantas Kediri dipercayai berada di sekitar Jembatan Lama Kediri. Tetapi menurut Gus Barok, panggilan akrab Dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Tribrakti (IAIT) Kediri ini, yang lebih misterius lagi soal buaya putih di aliran Sungai Brantas wilayah Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri yang dikenal dengan sebutan Badug Seketi.

    Badug Seketi dianggap tempat yang sangat angker di daerah Kecamatan Kras. Dari cerita tutur masyarakat setempat, si buaya putih dulu awalnya bersahabat dengan penduduk sekitar. Setiap kali penduduk hajatan dan minta tolong kepada si buaya putih kebutuhan hajatan itu selalu disediakan. Kebutuhan yang disediakan itu antara lain, peralatan dapur seperti piring, sendok dan peralatan pecah belah yang lainnya.

    “Cerita kerja sama antara penghuni Sungai Brantas dengan masyarakat itu terjadi hingga sekitar tahun 1970-an. Karena keserakahan, penduduk yang sengaja menyembunyikan peralatan yang dipinjamkan tersebut, berakhir pulalah hubungan antara si buaya putih dengan warga sekitar,” beber Gus Barok yang sempat mewawancarai Abdul Kholik, salah seorang warga Desa Seketi itu.

    Benar atau tidaknya tentang buaya putih itu yang jelas cerita itu masih lestari. Masyarakat banyak yang tidak berani macam-macam dengan Sungai Brantas karena takut terkena musibah. Tetapi ada juga yang tidak percaya dan menganggap sebagai mitos belaka.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.