Kategori: News

BUKU TERORIS : Awas, Buku Ajarkan Bunuh-Membunuh Ini Beredar ke SMA Situbondo

Buku teroris yang mengajarkan untuk membunuh sesama manusia karena berbeda keyakinan kini mulai beredar di sekolah-sekolah.

Madiunpos.com, SITUBONDO – Buku pendidikan Agama dan Budi Pekerti yang memuat paham radikalisme beredar di sekolah setingkat SMA di Situbondo. Buku yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, menjadi salah satu referensi pelajaran Agama untuk kurikulum tahun 2013.

Indikasi adanya paham radikal dalam buku tersebut, karena juga memuat salah satu paham yang memperbolehkan membunuh siapapun, selain yang menyembah Allah.

Beredarnya buku tersebut, kini mengundang keresahan banyak pihak. Salah satunya, MUI Situbondo yang mendesak agar buku-buku tersebut segera ditarik. Sebab dinilai sangat membahayakan. Apalagi diajarkan terhadap siswa yang belum memiliki ilmu agama yang cukup luas.

"Paham itu tidak pantas diajarkan di Indonesia. Karena itu, kami secara resmi akan berkirim surat ke pemerintah, agar buku-buku itu segera ditarik," kata Ketua MUI Situbondo, KH Saiful Muhyi, Kamis (2/4/2015).

Keterangan yang diperoleh detikcom, buku pendidikan Agama dan Budi Pekerti itu kini tersebar di sekolah-sekolah setingkat SMA di Situbondo. Tiap sekolah konon menerima buku tersebut sebanyak jumlah siswa yang akan diajarkan.

SMAN 1 Panarukan misalnya, menerima buku tersebut sebanyak 370 eksemplar. Meski tidak diberikan kepada para siswa, namun pihak sekolah mengizinkan siswanya membaca buku itu di ruang perpustakaan.

"Buku itu hanya salah satu referensi dari K-13 saja. Sedangkan yang diajarkan guru pengajarnya, itu ada buku panduan tersendiri. Salah satunya hasil men-download di internet," kata Farida, Humas SMAN 1 Panarukan.

Meski begitu, Farida menolak mengomentari lebih jauh beredarnya buku-buku tersebut. Sebab, buku-buku pendidikan Agama dan Budi Pekerti itu juga digunakan oleh sekolah lain. Namun Farida memastikan, jika pelajaran agama yang diajakan di sekolahnya belum sampai pada materi, yang diduga memuat paham radikal pada halaman 170 dalam buku tersebut.

"Langsung tanya ke dinkes saja. Yang jelas, sampai sekarang belum ada instruksi penarikan buku itu. Kalau diintruksikan menarik, ya akan kami tarik," pungkas Farida.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.