IDI Jatim: Bulan Ini Covid-19 di Jatim Lebih Mengerikan

Ketua IDI Jatim, Sutrisno, menyebut kasus Covid-19 di Jatim di akhir tahun ini lebih mengerikan dari pada sebelumnya. Banyak masyarakat yang sudah mengabaikan protokol kesehatan.

IDI Jatim: Bulan Ini Covid-19 di Jatim Lebih Mengerikan Peta zona merah Covid-19 di Jawa Timur. (Detikcom-Istimewa)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Kasus Covid-19 di Jatim terus meningkat setiap hari. Dari data https://infocovid19.jatimprov.go.id, per 12 Desember 2020 terdapat penambahan 837 kasus.

    Ketua IDI Jatim, Sutrisno, menyebut kasus Covid-19 di Jatim di akhir tahun ini lebih mengerikan dari pada sebelumnya. Banyak masyarakat yang sudah mengabaikan protokol kesehatan.

    "Kesimpulan saya, bulan ini lebih mengerikan dari bulan sebelumnya. Untuk kita yang di RS ini sungguh lebih mengerikan dari bulan-bulan sebelumnya. Jadi ini naik tajam," kata Sutrisno saat dihubungi, Selasa (22/12/2020).

    Gerakan Reformasi Segel Kantor Kejari Jember

    "Yang perlu disampaikan, ini lebih mengerikan dari bulan-bulan sebelumnya bagi kita yang tahu [kondisi di RS]," tambahnya.

    Menurut Sutrisno, banyak faktor yang membuat Covid-19 semakin melonjak. Selain mengabaikan protokol kesehatan juga karena pasca pilkada hingga klaster rumah tangga. Lalu bagaimana setelah libur Nataru nanti?

    Sutrisno mengatakan di awal tahun nanti lonjakan kasus tergantung pada aktivitas manusia. Jika pergerakan manusia semakin hebat, maka virus dapat menyebar luas.

    Hari Ini Jokowi akan Kenalkan Calon Menteri Baru, Nama Risma dan Sandi Disebut-Sebut

     

    RS Penuh

    "Menularnya lewat manusia, ya bisa dibayangkan. Tapi kalau aktivitas manusia bisa dibatasi otomatis penularannya bisa dibatasi. Kan virus tidak bisa menular sendiri kan menular karena manusia," jelasnya.

    Karena ketidakpatuhan masyarakat akan protokol kesehatan, imbasnya pada perawatan di RS. Di mana RS kembali penuh sampai pasien tidak mendapatkan kamar untuk isolasi.

    "RS penuh, IGD kayak pasar, yang meninggal banyak, yang sakit banyak, yang mau dapat rujukan nggak dapet Tinggal tunggu waktu semua orang terkena," ujarnya.

    Jokowi Reshuffle Kabinet, PKB Optimistis Posisi Kader Aman

    Oleh karena itu, Sutrisno berpesan kepada masyarakat untuk tidak banyak aktivitas di luar rumah. Jika terpaksa keluar, kunci utama dalam protokol kesehatan adalah penggunaan masker dengan baik dan benar.

    "Tinggal di rumah, aktivitas di rumah, batasi hubungan langsung dengan manusia, kalau terpaksa keluar gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. Itu saja simpel, kalau patuh menggunakan masker itu aman. Masker paling penting nomor satu," pungkas Sutrisno.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.