Bulog Tulungagung Belum Bisa Serap Beras Petani, Ini Kendalanya

Bulog Tulungagung Belum Bisa Serap Beras Petani, Ini Kendalanya Ilustrasi penjemuran gabah hasil panan petani. (JIBI/Solopos/Antara/Rahmad)

    Penyerapan beras petani oleh Bulog Tulungagung mengalami kendala.

    Madiunpos.com, TULUNGAGUNG -- Penyerapan beras petani oleh Bulog Subdivre Tulungagung saat ini belum terlaksana karena terkendala harga pasar yang lebih tinggi dibanding harga pembelian pemerintah, yakni gabah kering panen Rp3.700/kilogram, gabah kering giling Rp4.650/kilogram dan beras Rp7.300/kilogram.

    "Memang awal tahun ini kami belum melakukan pembelian beras karena harga di lapangan masih tinggi. Kami hanya melakukan penyerapan beras komersil dan kini sudah mencapai serapan sekitar 1.300 ton beras," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tulungagung Khrisna Murtianto di Tulungagung, Kamis (22/2/2018).

    Khrisna menerangkan selama kurun Januari 2018 harga gabah kering panen di pasaran mencapai Rp5.600/kilogram dan harga gabah kering giling Rp6.700-Rp7.000/ kilogram.

    Hingga akhir medio Februari ini, harga gabah kering panen sebenarnya sudah mengalami tren penuruan, hal itu seiring adanya program operasi pasar yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan yang dapat menurunkan harga gabah kering panen menjadi Rp4.500-Rp4.800/ kilogram. Sementara untuk harga gabah kering giling turun menjadi Rp5.600/kilogram.

    Menurut Khrisna, Bulog saat ini masih menunggu realisasi rencana fleksibilitas HPP (harga pembelian pemerintah) sebagaimana tertuang dalam Inpres nomor 5/2015, sebelum panen raya tiba.

    "Rencananya akan ada fleksibilitas harga pembelian Bulog terhadap gabah petani, naik sekitar 20 persen dari HPP, yakni dari saat ini yang masih Rp3.700/kilogram untuk harga kering panen menjadi Rp4.440/kilogram," katanya.

    Bulog subdivre Tulungagung saat ini ditarget serapan beras sebesar 35.500 ton. Target tersebut turun dibandingkan dengan target pada 2017 lalu yang mencapai 56.000 ton, atau mengalami penurunan sekitar 36,5 persen.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.