Bupati Ipong Isolasi 34 Santri Temboro Saat Pulang Ke Ponorogo

Sebayak 34 santri pondok pesantren di Temboro, Magetan diisolasi saat pulang ke Ponorogo.

Bupati Ipong Isolasi 34 Santri Temboro Saat Pulang Ke Ponorogo Bupati Ipong saat meninjau lokasi Pos Siaga Covid-19 di Desa Sampung, Kecamatan Sampung. (ponorogo.go.id)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengisolasi 34 warganya yang jadi santri sebuah pondok pesantren di Temboro, Kecamatan Karas, Magetan. Enam santri di antaranya menjalani rapid test, hasilnya satu orang dinyatakan reaktif Covid-19.

    Para santri itu diisolasi saat mereka pulang ke Ponorogo. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona mengingat Temboro merupakan klaster baru Covid-19. "Sudah ada 34 santri Temboro, semua diisolasi," tutur Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, seperti dikutip Madiunpos.com dari detik.com, Rabu (22/4/2020).

    Ipong juga membenarkan ada enam santri di antaranya yang menjalani tes cepat. Salah satu dari enam itu dinyatakan reaktif Covid-19. "Yang positif (reaktif) satu orang itu diisolasi di RSUD dr. Harjono Ponorogo," terang Ipong.

    Satu Kecamatan di Ponorogo Ini Sukses Pertahankan Zona Hijau Covid-19

    Rencananya, lanjut Ipong, santri tersebut akan swab test hari ini untuk mengetahui statusnya. Begitu juga dengan 24 santri lainnya akan dilakukan rapid test.

    Selain para santri tersebut, Pemkab juga akan melakukan rapid test kepada orang tua santri. Terutama yang hasil rapid test-nya reaktif.

    "Beberapa orang tua yang selama ini aktif mengurus mereka terutama yang positif [reaktif] tadi juga akan kami rapid test," terang Ipong.

    Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo Bentuk Tim Trauma Healing

    Para santri Temboro itu diisolasi di balai desa serta rumah sakit. "Barusan saya perintahkan agar tidak boleh isolasi mandiri, isolasi dilakukan di balai desa dan di rumah sakit," tegas Ipong.

    Karena keterbatasan rapid test kit, tidak semua santri dilakukan tes cepat. Pemkab hanya melakukan rapid test pada santri yang suhu tubuhnya tinggi dan mengalami gejala corona seperti sesak napas.

     



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.