Bupati Madiun Duga Ada Kartel dalam Kenaikan Harga Gula Pasir

Bupati Madiun, Ahmad Dawami, menduga adanya praktik kartel dalam distribusi gula yang mengakibatkan harganya naik.

Bupati Madiun Duga Ada Kartel dalam Kenaikan Harga Gula Pasir Petugas saat meninjau gudang gula pasir di Pabrik Gula Paggotan, Kabupaten Madiun, Rabu (17/3/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Harga gula pasir di Kota Madiun dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, beberapa pekan terakhir naik cukup tinggi. Kenaikan harga gula pasir ini membuat Bupati Madiun, Ahmad Dawami, geram.

    Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menduga ada kartel dalam distribusi gula pasir yang pengusaha. Akibat dari aktivitas kartel itu membuat stok gula pasir di pasaran berkurang dan harganya naik tak terkendali.

    Jalur Pendakian Cemoro Sewu Ditutup

    Bupati mengancam akan menindak tigas pengusaha-pengusaha yang melakukan praktik kartel gula pasir di wilayah Madiun. "Saya peringatkan semua pedagang besar jangan coba-coba bermain di sini. Saya tidak setuju dengan kartel," kata Kaji Mbing seusai mengunjungi Pabrik Gula Rejo Agung Madiun, Rabu (18/3/2020).

    Ia mengaku mendapatkan banyak keluhan masyarakat dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun. Mereka mengeluhkan harga gula pasir yang terus meninggi. Harga eceran tertinggi (HET) gula pasir senilai Rp12.500/kg, tetapi saat ini harga gula pasir di pasaran mencapai Rp17.000/kg.

    Menurutnya kenaikan harga gula pasir ini menjadi sebuah ironi bagi masyarakat di Madiun. Hal ini karena di Madiun ada dua pabrik gula dengan kapasitas produksi cukup besar. Tetapi justru masyarakatnya kesulitan untuk mendapatkan gula pasir.

    Warga Jatim Tidak Perlu Panic Buying, Stok Bahan Pokok Aman Sampai Juni

    "Saat ini harga gula pasir melebihi HET. Makanya tadi kita tanyakan ke Pabrik Gula Pagotan dan Pabrik Gula Rejo Agung untuk melihat stok gula pasir," jelasnya.

    Kaji Mbing mengaku sudah mengetahui peta perusahaan-perusahaan yang mendistribusikan gula pasir di wilayahnya. Untuk itu, ia menegaskan supaya para pengusaha distribusi gula pasir tidak memainkan harga dan stok gula pasir.

    Terlebih saat ini kondisi sedang kacau karena adanya wabah virus corona. "Semoga cepat stabil. Ini bukan waktunya mencari untung di masa seperti ini," kata dia.

    Wali Kota Madiun Luncurkan Gerakan 3.500 Penulis Al Quran

    General Manajer PG Rejo Agung Madiun, Tono Suharyanto, mengatakan saat ini kecenderungan harga gula pasir memang merangkak naik karena kebutuhan secara nasional juga naik. Kebutuhan gula pasir secara nasional lebih tinggi dari produksi. Tetapi, untuk wilayah Jawa Timur sebenarnya sudah terpenuhi.

    "Jawa Timur sudah swasembada gula pasir," kata dia.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.