Bupati Madiun Ingin Tugu "Palu Arit" di Tol Ngawi-Kertosono Diganti

Bupati Madiun mengusulkan agar Tugu Iconic di Gerbang Tol Madiun diubah dengan Tugu Kampung Pesilat.

Bupati Madiun Ingin Tugu Tugu yang viral karena dinilai menyerupai palu arit. (detik.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Bupati Madiun, Ahmad Dawami, meminta kepada pengelola jalan Tol Ngawi-Kertosono untuk mengubah Tugu Iconic di simpang susun Gerbang Tol Madiun. Pasalnya tugu tersebut dianggap sebagian orang menyerupai palu arit.

    Bupati yang akrab Kaji Mbing itu ingin Tugu Iconic diganti dengan tugu kampung pesilat.

    "Kita sudah koordinasi dengan Bakesbangpol untuk permasalahan ini. Kita berharap ada tugu ikon Kabupaten Madiun," ujar Ahmad Dawami melalui sambungan telepon, seperti dikutip detik.com, Senin (10/2/2020).

    Dibilang Mirip Palu Arit, Ini Tugu Iconic di Gerbang Tol Madiun

    Kaji Mbing saat ini tengah berada di Amerika untuk mengikuti program International Visitor Leadership Program (IVLP) 2020 selama sebulan.

    "Logo kampung pesilat insya Allah bagus juga itu. Sudah kita sampaikan ke Bakesbangpol untuk bertemu Jasa Marga," imbuhnya.

    Kepala Bakesbangpol Kabupaten Madiun, Sigit Budiarto, menyampaikan saat ini pihaknya belum menyampaikan secara resmi terkait usulan tersebut. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyampaikan usulan itu ke PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) yang berkantor di Jl. Borobudur,  Kota Madiun.

    Setelah Hapus Retribusi PKL, Pemkot Madiun Berencana Gratiskan Kios

    "Kalau secara resmi kita belum menyampaikan, tapi wacana usulan seperti itu memang ada, terkait viralnya penafsiran warganet yang menyebut tugu yang menyerupai palu arit atau logo partai terlarang PKI," ucap Sigit.

    Sebelumnya, tugu di simpang susun Gerbang Tol Madiun viral di media sosial. Netizens mengaitkan tugu tersebut dengan lambang palu arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.