DEMAM BERDARAH KEDIRI : Pengidap DBD Kediri Capai 33 Orang

DEMAM BERDARAH KEDIRI : Pengidap DBD Kediri Capai 33 Orang Fogging putus siklus Aedes aegypti di Kediri, Rabu (4/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

    Demam berdarah Kediri tercatat telah mencapai 33 orang. Warga patut waspada!

    Madiunpos.com, KEDIRI — Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kediri, Jawa Timur telah mencapai 33 orang, Mayoritas pasien adalah anak-anak.

    Pemkot Kediri pun membuat kebijakan untuk lebih mengaktifkan kinerja juru pemantau jentik (jumantik). "Saya sudah minta dan mewajibkan untuk menjaga kebersihan misalnya membersihkan buangan air di lemari es. Selain itu, di Kediri juga ada kader jumantik, jadi mereka bisa memantau jentik-jentik," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu (24/1/2016).

    Ia mengatakan siklus serangan demam berdarah sebenarnya bisa diprediksi. Berdasarkan berbagai evaluasi serangan terbanyak justru saat penghujan, misalnya pada bulan Januari.

    Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat ikut berpartisipasi membersihkan lingkungan, termasuk dengan melakukan 3M (menutup, menguras, mengubur) benda-benda yang bisa menampung air, seperti kaleng.

    Partisipasi masyarakat tersebut dinilai akan bisa meminimalisasi warga yang terkena demam berdarah di Kediri. Jika hanya mengandalkan kader jumantik, menurut dia hasilnya bakal kurang optimal.

    Fogging Bikin Kebal
    Ia juga mengatakan, pemerintah memang memunyai program untuk pengasapan atau fogging jika di suatu daerah ada warga yang terkena demam berdarah. Namun, dengan pengasapan itu justru bisa membuat kebal nyamuk.

    "Dengan fogging, dari berbagai penelitian nyamuk justru tambah kebal, padahal obatnya juga lumayan berbahaya," ujarnya.

    Sampai saat ini, jumlah penderita demam berdarah yang terdata di Dinas Kesehatan Kota Kediri mencapai 33 orang. Data itu bertambah ketimbang data awal yang hanya 28 orang pasien. Mereka juga sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit yang ada di Kota Kediri.

    Siklus Lima Tahunan
    Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri Fauzan Adima mengatakan jumlah pasien demam berdarah yang terdata di rumah sakit selama Januari 2016 ini cukup sedikit, tidak sampai 10 pasien. "Pasien itu rata-rata anak-anak. Di Januari ini, hampir sama dengan Desember 2015. Dalam sebulan antara 3-10 pasien," ujarnya.

    Ia mengatakan, dari berbagai evaluasi medis, penyakit demam berdarah dengue mempunyai siklus lima tahunan. Biasanya, serangan yang paling banyak di Desember-Januari. Namun, untuk saat ini, jumlah pasien tidak terlalu banyak.

    "Walaupun ada sikus lima tahunan, jumlah pasien tidak terlalu banyak. Yang jelas, penyakit ini tetap diwaspadai," pungkas Fauzan.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.