Demo Hari Perempuan Internasional di Malang Ricuh, Seorang Mahasiswa Jadi Tersangka
HL ditetapkan tersangka setelah penyidik Polresta Malang Kota mendapatkan alat bukti cukup, yakni sepasang sepatu yang digunakan menendang kaca truk polisi, celana jins, serta satu truk dinas polisi.
Madiunpos.com, KOTA MALANG - Polisi menetapkan satu tersangka demo ricuh memperingati Hari Perempuan Internasional di kawasan stadion Gajayana, Kota Malang, kemarin. Tersangka berinsial HL, 23, mahasiswa asal Wamena, Papua.
HL ditetapkan tersangka setelah penyidik Polresta Malang Kota mendapatkan alat bukti cukup, yakni sepasang sepatu yang digunakan menendang kaca truk polisi, celana jins, serta satu truk dinas polisi.
"Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, berinisial HL status mahasiswa. Dengan barang bukti sepasang sepatu, celana jins, satu unit truk," ujar Wakapolresta Malang Kota, AKBP Totok Mulyanto Diyono, saat konferensi pers di Mapolresta, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga: Langgar Prokes, Demo Hari Perempuan Sedunia di Malang Berlangsung Ricuh
Dengan berstatus tersangka, HL dijerat Pasal 351 ayat (1) KUHP atau Pasal 406 KUHP dengan hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.
"Ada pasal pengecualian yakni Pasal 21 KUHAP, sehingga dapat dilakukan penahanan," tegasnya.
Hasil pemeriksaan, lanjut Totok, sekaligus dapat mengungkap motif kekerasan yang dilakukan oleh tersangka. Yaitu, tersangka tersulut emosi karena melihat rekan-rekannya belum naik, tetapi truk sudah berjalan.
Polisi Selidiki Dugaan Pungli Swab Covid-19 di Labkesda Mojokerto
Kaca Truk Pecah
"Motifnya pelaku emosi, setelah melihat rekan-rekannya belum naik, tetapi truk sudah berjalan. Sehingga kemudian pelaku menendang kaca truk," sambung Totok.
Menurut Totok, tindakan tersangka mengakibatkan kaca truk polisi pecah, dan serpihannya mengenai bagian mata sebelah kiri Bripka Eko Winardi yang berada di balik kemudi.
"Anggota sudah bertugas dengan baik, atas nama Bripka Eko Wirnardi terkena serpihan kaca di bagian mata sebelah kiri. Kini masih dalam penanganan medis," beber Totok.
Jadi Backing Bandar Narkoba, 3 Polisi di Surabaya Dibekuk
Totok menuturkan peristiwa terjadi ketika ada penyampaian aspirasi depan umum untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Jl Semeru, Kota Malang, Senin (8/3/2021).
Polresta Malang Kota sudah memberikan toleransi waktu 15 menit, meskipun izin kegiatan tak dimiliki, karena dalam masa pandemi.
"Pak Kapolresta kemarin sudah memberi waktu lima belas menit, akan tetapi situasi semakin tidak kondusif ketika peserta aksi ada yang berontak ketika diminta untuk menaiki truk," ungkap Totok.
Kasus Pembunuhan di Kota Kediri Bongkar Praktik Prostitusi Online
Luka Mata Kiri
Paur Kesehatan Polresta Malang Kota, drg Akhmadi Prabowo, MMRS menambahkan Bripka Eko Winardi mengalami luka pada mata sebelah kiri akibat terkena serpihan kaca.
"Dengan hasil diagnosa kedokteran Os trauma okuli non perforans dengan komplikasi erosi kornea. Sampai hari ini masih dilakukan observasi di RS Hermina," imbuhnya terpisah.
Seperti diberitakan, demo digelar di kawasan Stadion Gajayana, Kota Malang, berjalan anarkistis. Pendemo memecah kaca truk polisi saat diminta bubar karena melanggar protokol kesehatan pencegahan virus Covid-19.
Apotek Kimia Farma Dibobol Maling, Uang Jutaan Rupiah Raib
Serpihan kaca sampai mengenai petugas yang berada di balik kemudi. Unjuk rasa berujung anarkistis ini, mulanya merupakan aksi damai memperingati Hari Perempuan Internasional yang digelar oleh Aliansi Gerakan Perempuan Bersama Rakyat (GEMPUR).
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Jurnalis Tempo Dianiaya Aparat, Wartawan Surabaya Turun ke Jalan
- Langgar Prokes, Demo Hari Perempuan Sedunia di Malang Berlangsung Ricuh
- Mahasiswa UIN Malang Meninggal saat Berlatih Silat di Coban Rais, Begini Kronologinya
- Kerumunan Ribuan Buruh di Mojokerto, Polisi Tetapkan 7 Tersangka
- Jadi Muncikari, Mahasiswa Tawarkan Anak di Bawah Umur via Medsos
- Jual Surat Hasil Rapid Test Antigen Palsu di Facebook, Mahasiswa Jember Dibui
- Diduga Berzina, 2 Perangkat Desa di Jombang Didemo Supaya Dicopot
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.