Di Tempat Pelarian, Tersangka Pembunuhan Terapis di Mojokerto Dihantui Korban

Tersangka pembunuhan terapis rumah pijat di Mojokerto, M. Irwanto, 25, sempat dihantui sesosok wanita saat berada di tempat pelariannya.

Di Tempat Pelarian, Tersangka Pembunuhan Terapis di Mojokerto Dihantui Korban Tersangka pembunuhan terapis di Mojokerto. (detik.com/Enggran Eko Budianto)

    Madiunpos.com, MOJOKERTO -- Tersangka pembunuhan terapis rumah pijat di Mojokerto, M. Irwanto, 25, sempat dihantui sesosok wanita saat berada di tempat pelariannya. Irwanto pun ketakutan dan pulang ke rumahnya di Jombang.

    M Irwanto membunuh Ambarwati alias Santi, 44, seorang terpais rumah pijat Berkah di Mojokerto pada Kamis (4/2/2021). Irwanto membunuh Santi seusai mendapat layanan pijat plus-plus dari korban. Tersangka merencanakan pembunuhan itu karena ingin mendapatkan layanan plus-plus tanpa harus membayar jasa korban senilai Rp300.000.

    Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Rahmawati Laila, mengatakan setelah membunuh korban tersangka kabur ke rumah temannya di Desa Karangri, Kecamatan Kesamben, Jombang. Tersangka mengendarai sepeda motor Honda Beat berpelat nomor S 6110 OAG miliknya. Kemudian Irwanto menggadaikan sepeda motor tersebut ke temannya seharga Rp1 juta.

    Mencoba Kabur, Kedua Kaki Pembunuh Terapis di Mojokerto Ditembak

    Dengan uang Rp1 juta itu, Irwanto berniat kabur dan bersembunyi di Palembang, Sumatra Selatan. Irwanto naik bus menuju Jakarta. Namun, saat sampai di Jakarta, tersangka justru membatalkan niatnya ke Palembang.

    Hal ini karena uang yang tersisa di tangannya tidak cukup untuk membiayai pelariannya ke Palembang. “Uang menggadaikan motor itu dipakai kabur ke Palembang karena tersangka punya saudara dari pihak ibunya di sana,” jelas Laila yang dikutip dari detik.com, Jumat (19/2/2021).

    Selama di pelarian, tersangka mengaku kerap dihantui korban menangis dan merintih di atas pohon. Hingga akhirnya tersangka pulang ke Jombang.

    “Tersangka juga mengaku ditampaki korban yang mennagis merintih kesakitan di atas pohon. Akhirnya tersangka bingung dan pulang ke Jombang, ke rumah kakak perempuannya,” jelas Laila.

    Setahun Bertahan dari Pandemi, Kelurahan Kuncen Madiun Catatkan Kasus Positif Pertama

    Kepada kakak perempuannya, Irwanto bilang bahwa dirinya sedang diburu polisi karena tersangkut kasus narkoba sehingga membutuhkan tempat aman. Atas pengakuan itu, kakaknya pun menyampaikan hal itu ke orang tuanya. Tersangka kemudian diajak pulang oleh kedua orang tuanya.

    Orang tuanya lantas menitipkan tersangka ke teman masa kecil ibunya  yang bekerja di Magetan. “Tersangka diantar bareng-bareng keluarganya ke Madiun. Di Terminal Madiun dijemput teman ibunya tersebut dan dibonceng ke rumahnya,” jelas dia.

    Selama di Magetan, Laila menyampaikan tersnagka bersembunyi di rumah teman ibunya di Dusun Mangu, Takeran. Keberadaan tempat persembunyian tersangka itu pun berhasil diendus oleh polisi. Hingga akhirnya tersangka berhasil ditangkap oleh petugas tepat dua pekan usai pembunuhan Santi itu.

    Saat melakukan penangkapan, polisi menembak kedua betis tersangka karena berusaha kabur.

    Terkait pihak keluarga yang menyembunyikan tersangka, Laila menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Polisi akan menyelidiki motif dari keluarga saat menyembunyikan tersangka.

    “Apakah mereka tahu atau tidak [kalau tersangka diburu karena kasus pembunuhan]. Karena beberapa saksi menyatakan tersangka mengaku ke keluarganya kena masalah narkoba, bukan pembunuhan,” terang dia.

    Irwanto sendiri sebenarnya sudah mempunyai istri dan kini sedang mengandung anak pertamanya. Usia kehamilan istrinya sudah delapan bulan. Namun, tersangka sudah dua bulan pisah ranjang dengan istrinya karena dalam proses perceraian. Kondisi ini yang membuat Irwanto tidak mampu menahan nafsu birahinya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.