Diduga Cabuli Siswi, Kepala SMK di Surabaya Dilaporkan ke Polisi

Saat itu putrinya sempat disekap di ruang kepala sekolah dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Diduga Cabuli Siswi, Kepala SMK di Surabaya Dilaporkan ke Polisi Ilustrasi Pemerkosaan (suara.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Seorang siswi di Surabaya diduga menjadi korban pencabulan kepala sekolah. Sang ayah tidak terima lalu melapor ke polisi.

    Ayah siswi itu yakni S, 53. Ia mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya. Ia melaporkan dugaan pencabulan yang dialami putrinya oleh kepala sekolah dari SMK di Surabaya Selatan.

    "Kasus pelecehan terhadap putri saya yang dilakukan di sebuah lokasi pendidikan di Surabaya. Di mana putri saya menjadi anak didik di sana," kata S kepada wartawan di Polrestabes Surabaya, Rabu (3/3/2021).

    Daki Gunung Ijen, Puan Maharani Terpesona Banyuwangi

    S mengetahui dugaan pencabulan tersebut setelah mendapatkan keterangan dari saudara dan putrinya. "Menurut keterangan anak saya pada 23 Februari 2021, kejadian itu terjadi di akhir Desember 2019, tiga hari sebelum tahun baru. Sebelum anak saya magang di sebuah pegadaian," ungkap Suminto.

    Menurut S, putrinya menjadi trauma tidak mau berangkat ke sekolah. Terlebih, mendengar kata-kata sekolah pun enggan. Berdasarkan keterangan sang putri, dugaan pencabulan tersebut terjadi di ruang kepala sekolah.

    Ia melanjutkan, saat itu putrinya sempat disekap di ruang kepala sekolah dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Waktu itu saya pulang dari Jakarta, dan saya dapat keterangan itu dari kakaknya. Dan tanggal 24 mengetahui dari tetangga, yang diduga melakukan itu adalah oknum kepala sekolahnya sendiri," terangnya.

    Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Polisi di Surabaya Baca Kunut dan Ayat Kursi

    Disekap

    "Anak saya disekap, disuruh datang sekitar pagi hari jam 8, jam 9. Dan disekap, dikunci dalam ruangannya. Dan terjadilah, maaf, yang tidak kita inginkan bersama," lanjut S sembari menahan tangis.

    S mengaku sempat ditanya oleh polisi kenapa baru melaporkan kejadian tersebut. "Ya ditanya tentang kronologi, kenapa sampai terlambat melaporkan, itu sudah kami jelaskan semuanya," tambahnya.

    Menurutnya, waktu itu setelah ia mengetahui putrinya menjadi korban dugaan pencabulan, ia berupaya menghubungi pihak sekolah melalui wali kelas, yang diketahui sebagai wakil kepala sekolah dan guru BP. Ia ingin yang bersangkutan hadir di rumahnya.

    Bahu Jalan di Pujon Ambles, Kota Batu-Kediri Buka Tutup

    "Saya mengajak mereka hadir di rumah untuk membicarakan permasalahan ini. Saya WA [WhatsApp] wali kelas dan guru BP-nya, yang ternyata Wakil Kepala Sekolah. Tapi memberikan jawaban untuk tidak hadir. Nah dari situ kita putus hubungan," jelas S.

    Setelah itu S melapor ke SPKT Polrestabes Surabaya. Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian, mengatakan pihaknya telah menerima laporan tentang dugaan pencabulan itu, yang menyangkut kepala sekolah salah satu SMK swasta di Surabaya.

    Jualan Nasi Pecel Daun Jati, Mbah Simah Madiun Raup Rp600.000-Rp1 Juta/Hari

    "Berdasarkan laporan tersebut, kita akan tindak lanjuti. Kita akan cari alat bukti. Kemudian keterangan saksi-saksi yang menguatkan laporan polisi. Kita akan turunkan tim Satreskrim untuk mendalami peristiwa ini. Apakah dugaan ini benar atau tidak, nanti hasil penyelidikan dan penyidikan yang akan membuktikan," pungkas Oki.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.