Kategori: News

DIFTERI MADIUN : Warga Saradan Suspect Difteri Membaik

Difteri Madiun masih dalam pengawasan ketat.

Solopos.com, CARUBAN — Kondisi HA, 11, seorang pasien suspect atau terduga pengidap difteri asal Desa Sumbersari, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang dirawat di rumah sakit setempat, Rabu (5/8/2015), terpantau oleh tim dokter telah membaik. Difteri adalah penyakit menular berupa peradangan selaput lendir pada hulu kerongkongan, pangkal tenggorok, dan batang tenggorok.

"Kondisi pasien suspect difteri mulai membaik. Jika sebelumnya pasien mengalami kesulitan bicara karena adanya dugaan penyempitan rongga tenggorokan karena penyakit yang dideritanya, kini sudah mulai lancar bicara dan tak terasa sakit lagi," ujar Humas RSUD Caruban Kabupaten Madiun, Yoyok Andi Setyawan, kepada wartawan.

Menurut dia, pasien HA selama dirawat menjalani terapi dua jenis pengobatan. Terapi itu sesuai prosedur penangananan terduga pengidap difteri, yakni pengobatan antibiotik dan antitoxic.

Meskipun kondisinya membaik, namun hasil pemeriksaan sampel darah serta usapan hidung dan tenggorokan pasien yang dibawa ke laboratorium kesehatan daerah di Jawa Timur di Surabaya belum terbit. Karena itulah HA dipastikan tetap menjalani perawatan sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratoriumnya keluar.

Selama menunggu hasil sampel, HA tetap menjalani perawatan intensif dengan penanganan diduga difteri.

Tertibkan 5 Imunisasi
Menanggapi serangan difteri terhadap warga Kabupaten Madiun, Yoyok mengingatkan masyarakat tertib menjalani lima jenis imunasi dasar, yakni campak, polio, difteri, pertusis, dan tetanus (DPT), demi menghindari serangan dan terjangkitnya penyakit menular berbahaya seperti difteri.

"Imunisasi masuk program pemerintah, maka masyarakat wajib dan berhak mendapatkan layanan itu demi kesehatan dan kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit mematikan. Terlebih anak-anak," tuturnya.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mencatat, Kabupaten Madiun pernah menyandang status KLB Difteri pada tahun 2012 lalu dengan jumlah penderita mencapai lebih dari lima kasus.

Kantor Berita Antara mencatat kasus difteri di Kabupaten Madiun kali pertama muncul pada tahun 2009 dengan hanya satu pasien. Pada tahun 2010 dan 2011 negatif atau nihil, dan tahun 2012 ada sekitar lima kasus. Lama tidak muncul, kini di tahun 2015, difteri kembali muncul di Kabupaten Madiun.\

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

7 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.