Madiunpos.com, MALANG -- Dua mahasiswi disebut-sebut jadi korban perkosaan oleh aktivis Malang Corruption Watch (MCW). Kedua korban itu kini depresi. Meski demikian, melalui pendamping, mereka ingin kasus ini diselesaikan secara no-litigasi atau secara kekeluargaan.
"Intinya kami masih mengupayakan jalur non-litigasi sehingga harapannya masih ada mediasi lanjutan," kata Dina Putri Pratiwi, pendamping korban, seperti dikutip Madiunpos.com dari detik.com, Senin (30/12/2019).
Dina mengatakan saat ini pihaknya masih fokus melakukan pemulihan terhadap korban yang disebut dalam kondisi depresi pascakejadian kekerasan seksual tersebut.
Kasus ini terungkap setelah viral di media sosial. Adalah cuitan akun @sesenggukkan di Twitter yang mengawalinya. Dalam cuitannya, akun itu menyebut pelaku pemerkosaan adalah oknum aktivis Malang Corruption Watch (MCW).
"Trigger warning sek : RAPE," tulis @sesenggukkan mengawali cuitannya.
"Aktivis MCW ono sing merkosa dan jare MCW iku ga melanggar kode etik jd ga ada sanksi dan sebaiknya diselesaikan secara personal antara pelaku ambek korban. Trus saiki kancaku seng mengadvokasi korban arep dituntut nggawe UU ITE hash aktivis J****K," sambungnya.
Dalam cuitan berikutnya, akun tersebut memunggah pernyataan sikap bersama yang dibuat pada 26 Desember 2019. Pernyataan sikap itu meminta ada pemecatan dan sanksi bagi pelaku, sekaligus menuntut gerakan antikorupsi bersih dari predator seksual.
Dina menambahkan untuk proses advokasi selanjutnya masih menunggu kesiapan korban. Ia mengaku pendampingan berawal dari permintaan salah satu korban yang menghubunginya via direct message (DM) di akun Instagram-nya 8 Desember 2019 lalu.
Hingga akhirnya diputuskan untuk melaporkan kasus ini ke MCW. Beberapa forum sempat dilalui saat proses pelaporan itu berjalan.
"Saya awalnya tidak mengenal korban, dia DM saya lewat Instagram. Kemudian ada komunikasi dan diputuskan untuk lanjut. Yakni melapor ke lembaga (MCW) dengan tuntutan pelaku dipecat serta restitusi tanggung jawab pemulihan korban," beber Dina.
Salah satu korban disebut-sebut merupakan seorang jurnalis. Sementara indentitas pelaku perkosaan, Dina belum mau membeberkan.
Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More
Madiunpos.com, KUALA LUMPUR – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah global dengan meraih… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More
This website uses cookies.