Ekonomi Lesu, Ekspor Mebel di Jatim Justru Naik 50 Persen

Kinerja ekspor mebel di Jatim mengalami peningkatan hingga 50 persen.

Ekonomi Lesu, Ekspor Mebel di Jatim Justru Naik 50 Persen Ilustrasi -- Pengrajin mebel rotan sedang menyelesaikan pesanan. (bisnis.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA – Di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pasar ekspor mebel di Jawa Timur justru bergairah. Tren permintaan pasar ekspor selama pandemi meningkat, bahkan hingga 50 persen untuk jenis funitur rotan.

    Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jatim, Nur Cahyudi mengatakan meningkatnya permintaan ekspor furnitur selama pandemi ini tidak sangka. Ia menilai banyak orang kerja dari rumah sehingga pasar membeli furnitur untuk kegiatan di rumahnya.

    “Mayoritas ekspor furnitur meningkat, jadi orang tidak belanja ke restoran dan plesir tetapi uangnya digunakan mereka untuk menata rumah. Ini memang fenomena yang tidak disangka,” katanya, Rabu (16/9/2020).

    Survei Polmatrix Indonesia: Publik Minta Pilkada 2020 Ditunda

    Dia mengatakan peningkatan permintaan ekspor ini memang lebih banyak produk Haighen dan rotan yang umumnya dipakai untuk kebutuhan furnitur outdoor. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi lantaran furnitur outdoor digunakan untuk berjemur di teras.

    “Tapi konsumen yang punya teras adalah golongan menengah atas sehingga kelihatan pasar menengah atas ini meningkat,” katanya.

    Pasar Domestik Turun

    Sebaliknya, lanjut Nur, furnitur untuk pasar menengah bawah terutama pasar domestik mengalami penurunan hingga 50 persen karena terkait dengan daya beli yang turun akibat pandemi Covid-19.

    “Pasar domestik yang turun ini bukan hanya konsumen langsung, tapi juga dari segmen hotel, kafe, dan restoran. Namun untuk mebel custom rumah tangga di dalam negeri masih cukup bagus ada peningkatan juga,” katanya.

    Pengamanan Syekh Ali Jaber di Jatim Libatkan Polda

    Nur menambahkan, untuk menggerakkan ekonomi di sektor industri mebel, pengusaha berharap ada upaya menggelorakan semangat bangga menggunakan produk dalam negeri. Di samping itu, pengusaha perlu memproduksi barang yang sesuai dengan daya beli masyarakat.

    “Artinya efisiensi harus dilakukan di segala bidang. Mulai penggunaan bahan baku, proses produksi dan pemilihan sistem distribusi yang tepat,” imbuhnya.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan komoditas kayu dan barang dari kayu pada Agustus 2020 mengalami peningkatan ekspor dari Januari–Agustus 2020. Peningkatannya 2,44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yakni terealisasi US$865 juta.

    Hati-Hati! Tim Hunter Beraksi, Ada Denda hingga Rp500.000 bagi Pelanggar Protkes Covid-19

    Sedangkan komoditas perabotan rumah tangga tumbuh 0,31 persen (yoy) yakni dari US$371 juta menjadi US$372 juta pada periode tersebut.

    “Komoditas kayu dan barang dari kayu ini berkontribusi 8 persen terhadap total kinerja ekspor Jatim atau urutan kedua setelah tembaga. Sedangkan perabot dan penerangan rumah berkontribusi 3,72 persen,” jelasnya.

    Adapun ekspor kayu dan barang dari kayu terbanyak dikirim ke China, disusul Jepang, Amerika Serikat, Malaysia dan Korea Selatan. Sedangkan komoditas perabot paling banyak diekspor ke Amerika Serikat dan Jepang.

    Aksi Nyeleneh Wisudawan di Surabaya Joget ala Personel Blackpink



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.