Kategori: News

GELOMBANG TINGGI PACITAN : Duh, Omzet Nelayan Pacitan Turun Hingga Rp2 Miliar Per Bulan

Gelombang tinggi Pacitan, badai yang terjadi pada Agustus membuat hasil tangkapan ikan pada bulan itu menurun drastis.

Madiunpos.com, PACITAN — Selama Agustus 2016, jumlah hasil tangkapan ikan di Dermaga Tamperan, Pacitan menurun hingga 50% dibandingkan jumlah tangkapan pada bulan-bulan sebelumnya. Pada Agustus ini, jumlah tangkapan ikan hanya 224 ton, padahal bulan sebelumnya mencapai 450 ton.

Pantauan Madiunpos.com di Dermaga Tamperan, Selasa (30/8/2016) pagi, puluhan nelayan membongkar kapal dan menurunka hasil tangkapan ikan. Ikan tuna seberat puluhan kilogram diangkat dua nelayan hingga ke tempat pelelangan ikan (TPI) di dermaga itu. Sejumlah pedagang ikan pun sudah mengantre untuk membeli ikan tersebut. Sebagian nelayan ada yang mulai memasukkan es balok ke kapal dan bersiap untuk melaut lagi.

Kasi Jasa Kepelabuhan UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Choirul Huda, mengatakan sebulan terakhir jumlah tangkapan ikan yang masuk ke Tamperan menurun drastis hingga 50% dibandingkan bulan sebelumnya. Salah satu faktor utama penurunan tangkapan ikan yaitu karena adanya gelombang tinggi dan disertai fenomena la nina.

Choirul menyampaikan pada kondisi normal, jumlah tangkapan ikan yang masuk ke Tamperan sebanyak 450 ton/bulan atau sekitar  15 ton/hari. Tetapi sejak gelombang tinggi pada awal Agustus lalu, nelayan mengalami penurunan tangakapan ikan.

“Adanya gelombang tinggi pasti berdampak pada jumlah tangkapan, perahu kecil tidak berani melaut dan kapal nelayan yang berani melaut kesulitan mencari ikan, karena saat gelombang tinggi ikan pun lebih sulit ditangkap,” jelas dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa.

Dengan adanya penurunan tangkapan ikan, kata dia, juga berdampak pada penurunan omzet nelayan yang setiap bulan omzet mencapai Rp4,5 miliar. Tetapi pada Agustus hanya sekitar Rp2,2 miliar.

Lebih lanjut, Choirul menyampaikan ikan yang paling banyak berada di perairan Pacitan yaitu ikan cakalang, tuna, dan layur. Namun, dalam sebulan terakhir ada beberapa ikan yang jarang ditemui di Pacitan antara lain yaitu layur dan tuna.

Seorang nelayan, Muslimin, mengatakan hasil tangkapan dalam Agustus ini mengalami penurunan sekitar 20% dari hasil tangakapan bulan sebelumnya. Pada Agustus rata-rata hanya berhasil menangkap 800 kg ikan, padahal sebelumnya bisa menangkap ikan mencapai 1 ton.

“Gelombang tinggi memang sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Saat gelombang tinggi, kami kesusahan dalam menangkap ikan,” kata nelayan asal Sinjai, Sulawesi Selatan itu.

Ahmad Mufid Aryono

Dipublikasikan oleh
Ahmad Mufid Aryono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.