Gubernur Jatim Kirim 1.000 Rapid Test Kit Ke Temboro Magetan

Gubernur Jatim kirim 1.000 rapid test kit ke Temboro, Magetan.

Gubernur Jatim Kirim 1.000 Rapid Test Kit Ke Temboro Magetan Dinkes Magetan lakukan pemeriksaan kesehatan ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah yang ada di Desa Temboro, Magetan sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Senin (13/4/2020). (Antara)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Begitu mengetahui kabar adanya klaster baru penularan Covid-19 di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung mengirim 1.000 rapid test kit.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pun memerintahkan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Kohar Hari Santoso SpAn, untuk turun langsung ke Desa Temboro, guna menyelidiki kasus tersebut

    "Dokter Kohar sudah berangkat ke Temboro dengan membawa 1.000 alat rapid test dan 2.000 paket masker untuk dibagikan kepada masyarakat di sana," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/4/2020) malam, dilansir Antara.

    Pulang dari Ponpes Magetan, 43 Santri asal Malaysia Terdeteksi Covid-19

    Sementara itu, Bupati Magetan, Suprawoto, mengatakan pihaknya masih melakukan tracing untuk mencari tahu dari mana penyebaran virus ini. Suprawoto mengakui memang ada satu orang dari Temboro yang positif Corona. Secara total, ada 10 orang di Magetan yang positif.

    "Sementara ini di Magetan 10 yang positif, yang 9 itu dari klaster Bogor. Nah yang satu di Temboro masih kita cari klaster dari mana," kata Suprawoto saat video conference dengan Gubenur Khofifah.

    Ia menambahkan satu pasien positif asal Temboro ini diketahui jarang berinteraksi dengan orang lain karena sedang sakit. Selain itu, dia juga tidak tinggal di area pondok pesantren.

    Pemkab Magetan Kecolongan soal Klaster Temboro Karena Tak Punya Rapid Test Kit

    "Ini [pasien] bukan bertempat di dalam pondok, tapi beliau yang sakit ini tinggalnya di luar pondok. Beliau yang bersangkutan jarang sekali berinteraksi dengan orang luar karena sudah sakit. Nah kita menduga, ini yang dari klaster yang di Temboro ini bukan klaster Bogor. Karena orang yang bersangkutan gak pernah keluar ke mana-mana," tambahnya.

    Masih ada 227 Santri Malaysia

    Suprawoto menyebut pasien positif ini merupakan salah satu pengurus ponpes. Untuk itu pihaknya langsung menutup area sekitar pondok.

    "Tapi yang bersangkutan punya pondokan, yang mondok di situ adalah santri Al Fatah tapi di pondoknya yang terkonfirmasi. Oleh sebab itu, Temboro kita nyatakan merah, kemudian di daerah situ kita tutup, ada 120 KK, jalan itu kita tutup dilakukan physical distancing," ungkap Suprawoto.

    Bupati Ponorogo: Isolasi Pemudik Dari Temboro Magetan!

    Seperti diketahui, sebanyak 43 warga negara Malaysia yang tercatat sebagai santri di Pondok Pesantern (Ponpes) Al Fatah, Temboro, Magetan, terkonfirmasi positif Covid-19. Kementerian Kesehatan Malaysia menyebut 43 warganya itu tertular dari klaster baru di Temboro.

    Suprawoto menjelaskan ada sekitar 400 lebih santri asal Malaysia yang menuntut ilmu di Ponpes Al Fatah Temboro, setelah melalui pemeriksaan kesehatan, sekitar 200 lebih dipulangkan.

    "Sisanya, sebanyak 227 santri Malaysia sampai sekarang masih berada di lingkungan Ponpes Al Fatah," katanya.

    Warga Madiun Akan Terima BLT Rp1,8 Juta Selama Masa Covid-19

    Namun, lanjut Suprawoto, pemeriksaan kesehatan terhadap para santri di Ponpes Al Fatah ketika itu tidak meliputi rapid test karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.