Gus Nur Ditangkap di Malang, 30 Polisi dan 5 Mobil Dikerahkan

Gus Nur ditangkap saat sedang terapi bekam seusai menghadiri pengajian di Kedungkandang, Kota Malang.

Gus Nur Ditangkap di Malang, 30 Polisi dan 5 Mobil Dikerahkan Gus Nur (Detikcom-Hilda Meilisa Rinanda)

    Madiunpos.com, MALANG - Bareskrim Polri menangkap Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur di rumahnya di Jl. Cucak Rawun 15L, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur dini hari tadi. Dari Malang, Gus Nur langsung dibawa ke Jakarta.

    Gus Nur ditangkap saat sedang terapi bekam. Gus Nur juga baru saja menghadiri pengajian di Kedungkandang, Kota Malang. Polisi mengerahkan puluhan personel saat menangkap Gus Nur.

    Putra kedua Gus Nur, Muhammad Munjiat, 21, mengatakan polisi dari Bareskrim Polri berjumlah sekitar 30 orang saat menangkap Gus Nur. Polisi datang datang sekitar pukul 00.00 WIB.

    Rumah Dua Negara, Terima Tamu di Indonesia Makan di Malaysia

    Polisi datang menumpang lima mobil. Mereka datang dengan membawa surat perintah penangkapan, penahanan, dan penyitaan barang bukti.

    "Polisi datang jam 12 malam, sekitar 30 orang dengan membawa lima mobil. Datang langsung masuk dan melakukan penggeledahan," ujar Munjiat ditemui di rumah Gus Nur, Sabtu (24/10/2020).

    Munjiat mengaku Gus Nur baru saja tiba di rumah seusai menghadiri pengajian di wilayah Kedungkandang. Ketika polisi datang, Gus Nur tengah menjalani terapi bekam.

    Mengapa Wanita Bisa Memiliki Kumis, Inilah Penyebabnya

    "Gus Nur lagi bekam saat polisi datang, jadi gak diselesaikan, dan baru pulang dari pengajian di Kedungkandang," kata Munjiat.

     

    Berlebihan

    Menurut Munjiat, Gus Nur langsung menemui aparat kepolisian yang datang malam itu. Polisi kemudian melakukan penggeledahan dan menyita sejumlah barang.

    Gus Nur sendiri, kata Munjiat, sudah dua hari ini berada di Malang. Rumah saat penangkapan terjadi merupakan kediaman Gus Nur sejak setahun ini. "Sering di luar kota, baru dua hari ini di sini [Malang]. Hari ini ada jadwal pengajian di Surabaya sebenarnya," kata Munjiat.

    Viral! Aksi Bongkar Makam di Jember karena Keluarga Didatangi Lewat Mimpi

    Keluarga menilai penangkapan Gus Nur pada tengah malam itu dianggap terlalu berlebihan. Terlebih ada banyak polisi, sekitar 30 personel, yang datang ke rumah Gus Nur.

    "Cuman tetap ada sifat berlebih-lebihan dalam menjalankan tugas. Iya, tengah malam kerjaannya siapa itu, langsung 5 mobil kurang lebih 30 orang datang. Tengah malam, masuk rumah, geledah rumah orang, yang mereka lakukan itu," ujar Munjiat.

    Pada penggeledahan itu, polisi menyita sejumlah barang seperti laptop, hard disc, maupun modem Internet. "Langsung ada penggeledahan, beberapa barang disita seperti laptop, hard disc, ada modem juga. Sama meminta baju yang digunakan Gus Nur dalam Youtube," terang Munjiat.

    Hafalan Al-Qur'an Terakhir Alfian sebelum Meninggal Ditenggelamkan Teman

    Tidak ada pesan khusus disampaikan Gus Nur sebelum dibawa polisi. Menurut Munjiat, Gus Nur sudah memprediksi akan berurusan dengan polisi usai dilaporkan karena ujaran kebencian.

    "Gus Nur sudah siap, sudah diprediksi, mereka [polisi] datang ya iya saja. Selama masih bawa surat-surat yang dia [polisi] bawa berarti kan masih sah," tandas Munjiat.

     

    NU Bersyukur

    Sementara itu, PWNU Jatim mengaku bersyukur dengan ditangkapnya Gus Nur. "Kami sangat bersyukur dan sangat mengapresiasi polisi yang sudah melaksanakan tugasnya dengan benar," ujar Khatib Syuriah PWNU Jatim, KH Safruddin Syarif, Sabtu (24/10).

    Selain Melegakan, Inilah Deretan Manfaat Menangis untuk Kesehatan

    Menurut Safruddin, orang seperti Gus Nur sangat berbahaya bagi keutuhan persatuan Indonesia. Alasannya, Gus Nur dalam setiap ceramah atau pidatonya kerap menyebarkan kebencian dan perpecahan.

    "Dari awal bahwa Sugi Nur ini adalah orang yang sangat berbahaya di Indonesia. Karena setiap pidatonya pasti dia menyebarkan virus-virus perpecahan, virus-virus kebencian," tutur Safruddin.

    Seusai ditangkap dan ditetapkan tersangka, lanjut Safruddin, ia berharap para penegak hukum bisa menjatuhan hukuman yang setimpal. Itu dimaksudkan agar Gus Nur tidak lagi mengulang-ulang perbuatannya.

    Mulai dari Jathil, Inilah 5 Tokoh yang Mengiringi Penampilan Reog

    "Saya berharap setelah ditangkap, hendaknya bapak-bapak yang mempunyai tugas menegakkan hukum bisa memberikan sanksi maksimal. Artinya supaya dia berhenti lah," tukasnya.

    "Jadi supaya ada efek jera itu hukumannya yang setimpal lah. Karena ini kalau dibiarkan negara lo. Jadi negara ini bisa pecah gara-gara orang seperti Sugi Nur itu," imbuh Safruddin.

    Selain Gus Nur, Safruddin juga berharap polisi menangkap orang-orang yang dianggap turut serta menyebar atau terlibat dalam ujaran kebencian yang dilakukan Gus Nur. Sebab, menurutnya orang-orang itu juga tak jauh berbeda dengan Gus Nur.

    Terapi Plasma, Cara Alternatif Penyembuhan Pasien Covid-19

    "Dan saya berharap Sugi Nur yang ditangkap. Tapi orang-orang yang di sekitarnya, yang meng-upload dan ikut menyebarkan. Dan mungkin orang-orang itu juga yang sama dengan Sugi Nur," terang Safruddin.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.