Hadapi Musim Kemarau, Petani Madiun Ajukan Penyambungan Listrik ke PLN

 PT PLN UP3 Madiun melakukan penyambungan secara serentak di 153 pelanggan di sektor pertanian di wilayah Madiun, Magetan, dan Ngawi, Rabu (13/5/2020).

Hadapi Musim Kemarau, Petani Madiun Ajukan Penyambungan Listrik ke PLN Petugas dari PT PLN UP3 Madiun mulai menyambungkan listrik di area persawahan di Desa Pacinan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Rabu (13/5/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN — PT PLN UP3 Madiun melakukan penyambungan secara serentak di 153 pelanggan di sektor pertanian di wilayah Madiun, Magetan, dan Ngawi, Rabu (13/5/2020). Penyambungan jaringan listrik ini memiliki total daya 1.311.900 VA dan akan mengalirkan listrik di 238 hektare sawah.

    Penyambungan listrik kepada lahan pertanian ini berdasarkan pengajuan para petani. Salah satu yang mengajukan yakni para petani di Desa Pacinan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

    Para petani ini mengajukan penyambungan listrik PLN di area persawahan mereka sebagai upaya menanggulangi masalah kekurangan air saat musim kemarau. Para petani di desa tersebut mengalami kesulitan air untuk kebutuhan produksi lahan mereka, terutama saat musim kemarau.

    Pasien Sembuh dari Corona di Ponorogo Terus Meningkat, Bupati Minta Masyarakat Lebih Patuh

    Seorang petani di Desa Pacinan, Yanwar Rudi Andrean, mengatakan saat musim kemarau area persawahan di desanya mengalami kekeringan. Padahal kebutuhan air sangat tinggi saat musim tanam padi.

    Selama ini, para petani menggunakan sumur submersible atau sumur sibel dengan pembangkit listrik mesin diesel. Dengan menggunakan diesel, biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, yaitu per jamnya harus membayar Rp40.000. Padahal untuk memenuhi kebutuhan air dibutuhkan lebih dari satu jam.

    Cari Makan Sahur, Alasan Anggota DPRD Kota Madiun yang Terjaring Razia Balap Liar

    “Area sawah sini memang sumber airnya cukup dalam. Kalau pakai pompa biasa tidak bisa. Harus pakai sumur sibel,” kata dia area persawahan Desa Pacinan.

    Selain itu, mesin diesel yang digunakan sebagai sumber daya listrik juga kerap mengalami kerusakan. Padahal kebutuhan air bagi pertanian sangat mendesak. Untuk itu, pihaknya kemudian mengajukan penyambungan listrik ke PLN.

    “Kalau pakai listrik PLN kan harapannya bisa lebih mudah dan tidak memerlukan banyak biaya,” kata dia.

    Anggota Dewan Kota Madiun yang Terjaring Razia Balap Liar Langgar Kode Etik Partai

    Manajer PLN UP3 Madiun, Daniel Lestanto, mengatakan pihaknya telah menyambungkan listrik ke area persaawahan di 153 titik pada Rabu ini. Diperkirakan luas tanah yang bisa memanfaatkan listrik ini sebanyak 238 hektare.

    “Listrik yang disambungkan ke lahan pertanian ini dimanfaatkan untuk mengoperasikan sumur sibel atau sebagai pengairan sawah,” kata dia.

    Daniel menegaskan listrik PLN ini tidak boleh disalahgunakan untuk membuat jebakan tikus. Menurutnya, jebakan tikus menggunakan listrik sangat berbahaya bagi keselamatan petani.

    “Untuk proses penyambungan ini tidak ada beban biaya lebih yang harus dibayarakan petani. Untuk tarif listrik untuk sektor pertanian ini masuk hitungan industri yaitu Rp1.112 per kWh,” kata dia.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.