Kategori: News

HAMA TIKUS : Inilah Cara Alami Petani Magetan Melawan Hama Tikus

Hama tikus adalah musuh utama petani. Kini, petani di Magetan, Jawa Timur mulai mengembangkan cara alami membasmi tikus

Madiunpos.com, MAGETAN – Para petani di Kabupaten Magetan kini mulai giat memelihara burung hantu. Mereka sadar bahwa burung hantu bisa menjadi mitra mereka dalam menumpas hama tikus yang merusak pertanian.

Kasubag Pemberitaan Humas Pemkab Madiun, Henry, mengatakan saat ini Bupati Magetan Sumantri sangat gencar mengampanyekan pemakaian burung hantu sebagai musuh alami tikus. Cara tersebut selain sangat efektif, juga ramah lingkungan dan bisa melestarikan satwa.

“Saat ini, sudah mulai digencarkan di area pertanian Magetan bagian timur. Petani juga sudah mulai tertarik,” ujarnya ketika ditemui Madiun Pos di ruang kerjanya, Selasa (14/4/2015).

Menurut Henry, pemakaian predator tikus membutuhkan ketekunan dalam menangkar burung hantu. Burung-burung tersebut sejak kecil harus dipelihara di area persawahan dan diberi rumah-rumahan. Ketika burung hantu tersebut tumbuh besar, kata dia, diharapkan bisa menjadi penjaga area persawahan.

“Sistem pemakaian burung hantu sebagai musuh alami tikus ini juga sudah digalakkan di berbagai daerah. Nah, di area Magetan ini sudah berjalan dua tahun terakhir setelah Pak Bupati gencar menyosialisasikan,” paparnya mewakili Kabag Humas Pemkab Madiun, Saif Muklisun.

Seperti diketahui, hama tikus seringkali menjadi momok para petani khususnya yang tengah menanam padi. Pasalnya, hama tikus tak jarang membuat gagal panen. Selama ini para petani kesulitan untuk mengatasi permasalahan ini karena minimnya jumlah musuh alami.

Burung hantu sebagai salah satu musuh alami tikus kini mulai diangkat kembali oleh para petani. Kecepatan terbang burung hantu dan ketajaman matanya meski di malam hari membuat para tikus bersembunyi dan tidak memakan padi.

Alhasil, lama-kelamaan tikus pun berkurang karena tidak berani keluar dari sarang untuk mencari makan, tidak mendapat karbohidrat sehingga tidak mampu beranak pinak.

Sayang, jumlah burung hantu semakin lama semakin berkurang. Hal ini tidak lain karena banyaknya orang yang memburunya. Burung hantu sering diburu untuk dijadikan binatang peliharaan ada pula yang memburunya untuk diperjualbelikan.

Inilah yang membuat  jumlah burung hantu semakin berkurang dan jumlah tikus sawah pun semakin meningkat. Padahal, setidaknya dalam sehari, burung hantu bisa memangsa sekitar enam hingga tujuh tikus. Jika jumlah burung hantu semakin banyak maka akan semakin banyak pula jumlah tikus yang diburu.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

6 jam ago

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

2 hari ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

6 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.