Hanya Peroleh Rp9 Miliar, PDAM Ponorogo Tak Capai Target

Target pendapatan PDAM Ponorogo pada 2016 tidak tercapai.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Target pendapatan PDAM Ponorogo pada 2016 tidak terealisasi. PDAM Ponorogo hanya berhasil membukukan pendapatan senilai Rp9 miliar, kurang Rp2 miliar dari target yang ditentukan senilai Rp11 miliar.

Dirut PDAM Ponorogo, Lardi, mengatakan pada 2016, PDAM Ponorogo belum bisa memenuhi target pendapatan Rp11 miliar. Target tersebut tidak terealisasi karena jumlah pelanggan PDAM yang sedikit dan tarif dasar air dinilai masih rendah.

"Tahun lalu kami hanya mendapatkan Rp9 miliar dari target Rp11 miliar. Ada beberapa faktor yang memengaruhi PDAM tidak bisa memenuhi target," jelas dia kepada Madiunpos.com di ruang kerjanya, Rabu (26/1/2017).

Lardi menjelaskan hingga kini jumlah pelanggan PDAM Ponorogo hanya 18.500 rumah tangga. Setiap sambungan rata-rata mengonsumsi 14 meter kubik per hari.

Sedangkan tarif air yang dikenakan ke pelanggan yaitu Rp1.850 per meter kubik. Menurut dia, tarif tersebut sangat murah dibandingkan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan. Namun, dia tidak menjelaskan berapa biaya produksi air bersih itu.

"Tarif dasar itu sudah empat tahun tidak mengalami kenaikan. Tahun ini rencana mau dinaikkan, tapi ini masih dibahas," terang dia.

Sejauh ini, kata Lardi, pelanggan PDAM tersebar di 13 kecamatan se-Ponorogo. Namun, pelanggan paling besar masih didominasi warga kecamatan kota.

Mengenai air baku PDAM Ponorogo, kata dia, menggunakan air sumur dalam. Namun, ke depannya PDAM akan menggunakan sumber air di Telaga Ngebel yang selama ini belum dimanfaatkan sama sekali.

Menurut dia, untuk pengolahan air di Telaga Ngebel dan perlengkapan perpipaan membutuhkan investasi Rp75 miliar. "Namun, itu rencana jangka panjang karena membutuhkan investasi cukup besar," jelas dia.

Ditanya target pada 2017, Lardi menyampaikan target pelanggan yaitu bertambah 2.000 sambungan sedangkan pendapatan ditargetkan Rp11 miliar.