HARGA KEBUTUHAN POKOK : Beras Mahal? Tenang… Stok Bulog Madiun Aman 10 Bulan

Harga kebutuhan pokok masyarakat Madiun dan Ngawi ditekan dengan raskin dan operasi pasar, stoknya cukup untuk 10 bulan mendatang.

Madiunpos.com, MADIUN — Harga beras di pasaran Kota Madiun terus melambung. Padahal, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional IV Madiun, Jawa Timur mengaku masih punya cukup persediaan beras di sejumlah gudang. Dengan beras di gudang itulah Bulog berupaya menekan harga kebutuhan pokok masyarakat itu, baik melalui operasi pasar maupun pengucuran beras untuk keluarga miskin (raskin).

Bulog Sub Divisi Regional IV Madiun dengan persediaan di gudang-gudangnya itu bahkan bisa memastikan pemenuhan kebutuhan beras untuk Madiun dan Ngawi aman hingga 10 bulan ke depan. "Stok di gudang Bulog Madiun saat ini mencapai 22.000 ton setara beras. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan selama 10 bulan ke depan," ujar Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Suharto Djabar kepada wartawan, Jumat (27/2/2015).

Menurut dia, prediksi cukup tersebut mengacu pada kebutuhan beras setiap bulan di Bulog Sub Divre IV Madiun yang rata-rata mencapai 2.300 ton untuk raskin dan beras cadangan nasional. "Beras sebanyak 20.000 ton lebih itu cukup untuk kebutuhan warga Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.

Panen Awal Maret
Ia menjelaskan, meski stok cukup, pihaknya terus melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani mitra di wilayah setempat. Apalagi pada bulan Maret 2015 mendatang, sejumlah wilayah tersebut mulai panen raya. "Pengadaan beras tahun 2015 untuk saat ini masih nol. Pengadaan atau penyerapan, baru akan dimulai pada masa panen awal Maret ini," terang dia.

Adapun, target penyerapan beras tahun 2015 di Bulog Sub Divre IV Madiun mencapai 52.000 ton. Target tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Guna mencapai target penyerapan beras, selain bergantung pada HPP beras yakni Rp6.600/kg, pihaknya juga mengoptimalkan peran satuan tugas dalam melakukan kerja sama dan pembelian langsung ke petani.

"Kami melakukan pembelian langsung ke petani yang baru panen di sawah. Untuk memikat petani, sistem yang kami pakai adalah, ada barang, langsung kami bayar. Sebab, petani butuh dana kontan dan secepatnya untuk operasionalnya," tambah Suharto.

Sesuai Hukum Ekonomi
Disinggung soal harga beras yang melonjak tajam di pasaran, ia mengaku hal itu disebabkan karena hukum ekonomi, di mana stok tidak mencukupinya stok akibat tingginya permintaan menyebabkan harga kebutuhan pokok masyarakat itu naik. "Kenaikan harga itu disebabkan karena distribusi terhambat akibat banjir di beberapa daerah, sehingga stok di pasaran menipis," katanya.

Harga beras medium di wilayah Madiun dan sekitarnya saat ini berkisar antara Rp9.000 hingga Rp10.500/kg dari biasanya Rp8.000-an per kilogram. Sedangkan beras premium berkisar Rp11.000/kg hingga Rp12.000/kg dari biasanya Rp10.000-an per kilogram. Untuk mengerek harga beras di pasaran menjadi turun, pihaknya siap melakukan operasi pasar sebanyak apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sesuai instruksi dari Kementerian Perdagangan, operasi pasar akan dilakukan terus hingga harga kebutuhan pokok masyarakat itu di pasaran kembali normal.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.