Hasil Pilkada Ponorogo disikapi Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) dengan imbauan untuk tidak terlalu percaya hasil quick count.
Madiunpos.com, PONOROGO – Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Ponorogo meminta masyarakat tidak terlalu meyakini hasil quick count atau hitung cepat perolehan suara sementara Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2015.
Sekretaris KIPP Ponorogo, Fernandi Aris, mengatakan masyarakat tidak perlu terlalu percaya karena di Ponorogo bermunculan hasil quick qount perolehan suara sementara Pilkada 2015 yang berbeda-beda. Dia meminta masyarakat lebih baik bersabar untuk menunggu hasil perhitungan resmi KPU Ponorogo terkait perolehan suara Pilkada 2015.
“Kami minta masyarakat Ponorogo bersabar menunggu hasil hitungan resmi KPU. Jangan terpancing dengan hasil hitung cepat yang dirilis oleh sejumlah website yang kami duga tidak resmi,†kata Fernandi Aris yang dikutip Madiunpos.com dari fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo, Kamis (10/12/2015).
Fernandi Aris khawatir hasil quick count perolehan suara sementara Pilkada Ponorogo yang berbeda-beda dan belum tentu valid tersebut akan memicu konflik horisontal di tengah masyarakat. Dia menyebut hasil quick count perolehan suara sementara Pilkada 2015 di Ponorogo dengan hasil yang berbeda-beda dari berbagai sumber mulai tersebar melalui media sosial.
“Kami saat ini pantau hitung sementara dengan hasil berbeda-beda itu disebar ke sejumlah media sosial. Kami juga menemukan ada website dadakan yang merilis hasil hitungan yang mengarah pemenangan salah satu calon tersebut. Sekali lagi kami minta masyarakat menunggu hasil resmi dari KPU,†jelas Aris dalam laman Lensaindonesia.com.
Diberitakan Madiunpos.com, pasangan calon bupati-wakil bupati peserta Pilkada Ponorogo 2015 bernomor urut 1, Sugiri Sancoko-Sukirno, meraup suara terbanyak berdasarkan hasil penghitungan akhir di tempat pemungutan suara (TPS) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ponorogo, Jawa Timur (Jatim).
“Pasangan nomor urut 1 [mendapatkan] 19 suara dari total 24 pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS khusus LP Kelas IIB Ponorogo,†terang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS Khusus LP Kelas IIB Ponorogo, Suherwan seusai rekapitulasi penghitungan suara, Rabu (9/12/2015).
Calon incumbent dalam Pilkada Kabupaten Ponorogo 2015, Amin-Agus Widodo, tidak banyak mendapat suara dari kalangan narapidana dan tahanan. Terbukti, dari empat pasangan calon yang maju bursa pilkada setempat, di TPS khusus LP Ponorogo, Amin hanya mendapat satu suara.
“Mungkin kurang sosialisasi atau juga karena DPT [daftar pemilih tetap] di TPS khusus lembaga pemasyarakat sedikit, hanya 24 orang sehingga tidak menjadi prioritas mereka,†kat Dinar, salah seorang wartawan lokal Ponorogo.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.