Herlin Ingin Sanggarnya Jadi Tempat Kreasi Orang Difabel

Herlin berkinginan memiliki sanggar yang bisa mewadahi kaum difabel lain.

Herlin Ingin Sanggarnya Jadi Tempat Kreasi Orang Difabel Herlin Susilowati menunjukkan wayang mini buatannya di rumahnya di Jl. Imam Bonjol gang Jati Jajar No. 2, Kelurahan Kelgen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Kamis (20/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Wanita difabel asal Kota Madiun bernama Herlin Susilowati sukses mengembangkan bakatnya dalam bidang kerajinan tangan wayang kulit dan wayang hias. Dia kini tidak hanya fokus untuk membuat wayang, tetapi merambah ke kreasi lain.

    Ia berkreasi menggunakan barang yang tak lagi berguna seperti limbah sabun, stoking bekas, kain perca, kain batik, hingga spanduk bekas. Kerajinannya juga beragam tidak hanya wayang, tetapi ada boneka, bunga, celengan, gantungan kunci, dan lainnya.

    "Saya memang tertarik untuk menggunakan bahan-bahan bekas atau limbah. Ini juga untuk memanfaatkan limbah supaya memiliki nilai ekonomis yang tinggi," jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di rumahnya di Gang Jati Jajar No. 2, Jl. Imam Bonjol, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Kamis (20/2/2020).

    Lalui Perjuangan Tak Mudah, Wanita Difabel Madiun ini Mulai Nikmati Hasil Jualan Wayang Mini

    Erlin kini punya dua galeri untuk menyimpan semua hasil karyanya. Satu galeri di Jl. Imam Bonjol, Kelurahan Klegen dan satu galeri ada di Jl. Kepodang, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

    Dia memimpikan bisa memiliki tempat yang bisa menjadi tempat para difabel di Kota Madiun berkumpul dan berkreasi bersama. Selain itu, juga bisa menjadi ruang saling memotivasi antarkaum berkebutuhan khusus.

    Selain jadi galeri produk dan rumah produksi, Sanggar Wayang Hias Karya Budaya ini juga menjadi jujukan para siswa dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi untuk belajar membuat wayang.

    Mengungkap Misteri Sungai Krangkeng Di Madiun Yang Angker

    "Beberapa waktu lalu juga ada kelompok mahasiswa yang praktik di sini selama enam bulan," ujar dia.

    Ke depan, dia berkeinginan sanggarnya bisa jadi tempat belajar dan berkreasi.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.