Sukarelawan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet di salah satu desa di Madiun yang mengalami kebanjiran, Kamis (15/4/2021). (Istimewa/BPBD Madiun)
Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 24 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Madiun diterjang banjir dari mulai Rabu hingga Kamis (14-15/4/2021). Sekitar 150 rumah di 24 desa tersebut terdampak banjir.
Puluhan desa yang terdampak banjir itu yakni di Kecamatan Saradan ada di Desa Sugihwaras, Klumutan, Sidorejo, Sukorejo, Bajulan, dan Bener. Di Kecamatan Mejayan ada di Desa Kaligunting dan Ngampel. Di Kecamatan Pilangkenceng ada di Desa Kedungrejo, Purworejo, Sumbergandu, Krebet, Kedungbanteng, Kedungmaron, dan Muneng.
Kecamatan Wonoasri ada di Desa Buduran. Kecamatan Balerejo ada di Desa Garon, Glonggong, Babadan Lor, Gading, dan Balerejo. Di Kecamatan Wungu hanya di Desa Tempursari. Sedangkan di Kecamatan Dagangan ada di Desa Sewulan dan Desa Segulung.
Terminal Madiun Sediakan Layanan GeNose C-19 Gratis
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, mengatakan hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Madiun selama kurang lebih delapan jam. Air yang meluap kemudian memasuki perkampungan warga.
Untuk ketinggian air di masing-masing titik banjir beragam, dari mulai paling rendah 20 cm hingga mencapai 130 cm.
“Seperti di Kecamatan Saradan, tepatnya di Desa Sidorejo, air meluap dari bertemunya Sungai Kelok dan Sungai Ganda dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Sedangkan di Desa Klumutan, air meluap dari Sungai Munggir dengan ketinggian sekitar 100 cm. Untuk saat ini sudah surut total,” jelas dia, Kamis.
Rowi menuturkan di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, ketinggian air mencapai 130 cm dan membuat 70 keluarga di desa tersebut sempat mengungsi ke tepi jalan. Sedangkan di Desa Krebet air kiriman dari arah Notopuro ke Bengawan mengakibatkan tanggul dam di Desa Kedungbanteng ambrol dengan diameter panjang 10 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 4 meter.
Hujan Deras Merata di Madiun, Puluhan Rumah Terendam Banjir
Di Kecamatan Wonoasri, debit air yang meningkat juga menyebabkan talut ambrol dan banjir menerjang hampir seratusan keluarga di desa itu.
“Sedangkan di Desa Segulung, Kecamatan Daganagan, terjadi tanah longsor yang menimpa empat rumah warga,” jelas dia.
Pada Kamis pagi, petugas bersama warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan air sisa dari banjir. Saat ini masih ada puluhan keluarga yang mengungsi di tempat yang lebih aman.
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More
Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More
This website uses cookies.