Ilustrasi BLT (Detik.com
Madiunpos.com, JAKARTA - Para ekonom menyarankan pemerintah mengebut realisasi penyaluran stimulus kepada masyarakat untuk meredam dampak buruk resesi ekonomi Indonesia. Realisasi penyaluran stimulus itu mulai dari bantuan sosial (bansos) hingga bantuan langsung tunai (BLT).
Hal itu diperlukan untuk meredam dampak buruk dari resesi ekonomi pada kuartal III-2020 yang dipastikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bakal terjadi.
"Ya saya rasa mempercepat itu jauh lebih penting ya. Jadi nanti kalau program itu bisa lebih cepat, baru kan kalau dampaknya masih kurang akan bicara stimulus berikutnya," kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto saat dihubungi, Selasa (22/9/2020).
Waduh! Indonesia Alami Resesi, Apa yang akan Terjadi?
Jika penyaluran stimulus tersebut sudah bisa lebih cepat, pemerintah menurutnya bisa menambah program lain, sambil mengevaluasi program mana yang kira-kira paling efektif dan bisa dilanjutkan hingga tahun depan.
"Tapi kalau ditambah terus angka-angkanya tapi realisasinya masih tersendat-sendat, nah itu justru akan membuat kepercayaan masyarakat tambah buruk terhadap kebijakan fiskalnya. Jadi menurut saya sih percepat saja yang sudah direncanakan, baru nanti akan dievaluasi," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet memerkirakan belanja pemerintah bisa lebih baik di kuartal IV.
Wow! Katib ‘Aam PBNU Dijadwalkan Bicara HAM di Majelis Umum PBB
"Kami proyeksikan di kuartal keempat belanja-belanja pemerintah itu sudah akan relatif lebih baik realisasinya. Seperti misalnya belanja program pemulihan ekonomi nasional, kemudian belanja kementerian/lembaga secara tren kan umumnya dia akan relatif bagus di akhir tahun. Nah ini yang kemudian kami lihat akan sedikit membantu proses pemulihan ekonomi," jelasnya.
Tapi pemerintah juga tidak boleh mengesampingkan aspek kesehatan masyarakat yang terancam virus corona. Sebab jika kekhawatiran masyarakat tidak bisa ditangani maka mereka akan menahan belanja.
"Maka menurut saya kuncinya kalau seandainya memang sungguh-sungguh untuk melakukan proses pemulihan ekonomi setidaknya di kuartal keempat maka proses penanggulangan kesehatannya memang harus ditingkatkan lah ya, kalau saya katakan seperti itu," ujarnya.
Markas Paspampres Jadi Klaster Baru Covid-19, Sebanyak 27 Orang Positif
Dia mencontohkan, meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dilonggarkan sejak Juni, kemudian mal sudah dibuka tetapi tren peningkatan kasus positif Covid-19 meninggi akhirnya berdampak pada proses pemulihan ekonomi yang lambat. Sebab, masyarakat takut melakukan aktivitas yang bisa menggerakkan roda ekonomi.
"Nah [kesehatan] inilah yang menurut saya sebagai kunci kalau seandainya pemerintah betul-betul mau mendorong proses pemulihan ekonomi nasional. Kalau dari sisi bantuan, saya kira sudah relatif baik, hanya saja memang perlu dievaluasi dulu kira-kira sampai dengan akhir kuartal ketiga ini mana bantuan yang sifatnya efektif dan mana yang belum efektif. Itulah yang perlu didorong untuk evaluasi untuk penyaluran di kuartal empat," tambahnya.
Dua Kelompok Pesilat Bentrok di Madiun, 2 Orang Terluka, Kaca Mobil dan Rumah Rusak
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.