INDUSTRI PERGULAAN : Kementerian BUMN Janji Kawal Musim Giling 2015

INDUSTRI PERGULAAN : Kementerian BUMN Janji Kawal Musim Giling 2015 Ilustrasi Pabrik Gula Toelangan (JIBI/Bisnis/Dok.)

    Industri pergulaan bakal dikawal Menteri BUMN Rini Soemarno demi stabilnya harga gula.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali menjanjikan pengawalan terhadap harga gula kristal putih (GKP) berbasis tebu tani menjelang musim giling pada kisaran Mei-Juni 2015. Pengawalan khusus bahkan ia janjikan bagi industri pergulaan Jawa Timur yang memproduksi 40%-45% total GKP nasional.

    Dalam kunjungan ke Pabrik Gula (PG) Toelangan, Sidoarjo milik PT Perkebunan Nusantara X (Persero), Rini berjanji memastikan segmen konsumsi rumah tangga hanya akan diisi oleh GKP sebagai jaminan serapan pasar. “Saya benar-benar akan jaga ini dengan menteri perdagangan dan menteri pertanian, termasuk soal pengaturan harga gula yang sekarang sedang dibicarakan kedua menteri. Konsumsi gula rumah tangga ya harus gula petani, bukan rafinasi,” katanya, Senin (14/4/2015).

    Dia mengaku telah menyiapkan Perum Bulog (Persero) dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) (Persero) untuk menjaga buffer stock gula agar harga tidak terperosok saat musim giling tiba. “Saya belajar dari pengalaman dua tahun terakhir ini, di mana harga gula benar-benar turun. Saat ini, kami sedang menyiapkan Bulog dan PPI untuk menjadi bumper stock bagi gula berbasis tebu rakyat,” tegasnya.

    Prioritas lainnya adalah menjaga keuntungan petani, dengan memastikan biaya tanam tertutupi dengan tambahan margin laba. Dengan demikian, semangat menanam petani akan terjaga. “Sebab tanpa petani, PG BUMN tidak akan bisa berbuat apa-apa.”

    General Manager PG Toelangan Benny Basuki Suryo menjelaskan tahun ini pihaknya siap memproduksi gula secara penuh, dengan kapasitas giling 1.300 ton tebu/tahun. Tahun ini, lanjutnya, PG Toelangan menargetkan angka penggilingan sejumlah 229.000 ton.

    Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN X Adi P menambahkan perusahaannya akan mengupayakan efisiensi, diversifikasi, dan optimalisasi di setiap PG, untuk menangkal situasi penuh tekanan yang masih dihadapi industri pergulaan nasional saat ini.

    Dia menggambarkan tahun lalu harga gurun anjlok ke kisaran Rp8.500/kg, sehingga memengaruhi kinerja perusahaan. Padahal, rerata harga GKP pada tahun sebelumnya adalah Rp9.500/kg, dan sempat menembus Rp10.000/kg pada 2012.

    Guna menyiasati itu, PTPN X menekan biaya pokok produksi menjadi Rp5.758/kg pada 2014, turun dari Rp6.376/kg tahun sebelumnya. Tahun ini, PTPN X menargetkan produksi sejumlah 538.000 ton GKP dengan rerata rendemen 8%.

    “Biaya produksi kami termasuk yang paling rendah. Tahun ini, kami ingin lebih rendah lagi. Dengan menekan biaya produksi, kami masih bisa mendapatkan margin laba meski harga gula sedang melemah.”

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.