INFLASI JATIM : Inflasi Januari 1,52% Dipicu Kenaikan Biaya Pengurusan STNK
Inflasi Jatim selama januari 2017 mencapai 1,52%.
Solopos.com, SURABAYA -Â Inflasi di Jawa Timur pada Januari 2016 mencapai 1,52% yang salah satunya disebabkan oleh faktor kenaikan biaya pembuatan atau perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Teguh Pramono, menyebutkan dari 7 kelompok penyebab inflasi?, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan telah memberikan andil sebesar 0,70%.
"Dan komoditas biaya perpanjangan STNK ini telah memberikan kontribusi sebesar 0,4545%," katanya saat memaparkan Berita Resmi Statistik, Rabu (1/2/2017), di Surabaya.
Selain itu, adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sekitar Rp300/liter dan tarif pulsa handphone juga menjadi penyebab inflasi.
"Begitu juga dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, kenaikan tarif listrik, termasuk cabai rawit yang harganya naik tajam akibat panen kurang karena cuaca, ini juga cukup memberikan andil terhadap inflasi," kata dia.
Teguh mengatakan pelanggan listrik 900 VA yang selama ini juga mendapatkan subsidi secara perlahan dicabut sehingga sangat berdampak pada inflasi.
Meski begitu, lanjut Teguh, terdapat pula komoditas penolong yang menahan laju inflasi Jatim yakni telur, ayam ras, cabai merah, bawang merah, dan tarif kereta api.
Editor : Rohmah Ermawati
Baca Juga
- Virus Corona Pengaruhi Inflasi Di Jatim
- Harga Bawang Putih Naik 32,56% Picu Inflasi Jatim Februari 2018
- Inflasi Jatim 2017 Lebih Tinggi Ketimbang Inflasi Nasional, Kok Bisa?
- Harga Pangan Terkendali Saat Lebaran 2017, Inflasi Jatim Cuma 0,49%Â
- INFLASI JATIM : Inflasi Sumenep Tertinggi pada Mei 2016, Kota Madiun Terendah
- INFLASI JATIM : Jatim Deflasi pada April 2016, Ini Pemicunya
- INFLASI JATIM : Bromo Bergejolak, Pangan Terdampak, Inflasi Meninggi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.