Kategori: News

Inflasi Kota Madiun Tinggi, Ini Kata Kepala BI Kediri

Madiunpos.com, MADIUN -- Angka inflasi di Kota Madiun perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Pada Juni lalu, inflasi di Kota Pecel mencapai 0,22% dan menjadi yang tertinggi ketiga se-Jawa Timur.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Musni Hardi Kasuma Atmaja, mengatakan inflasi memang tidak selamanya negatif. Tetapi, inflasi perlu dikendalikan supaya kondisi perekonomian di daerah bisa stabil.

Dia menuturkan pada Juni lalu inflasi di Kota Madiun cukup tinggi yaitu mencapai 0,22%. Angka ini memang masih di bawah inflasi nasional yang mencapai angka 0.55%. Tetapi, angka inflasi di Kota Madiun merupakan yang tertinggi ketiga se-Jatim.

Menurutnya, sejumlah langkah yang diambil Pemkot untuk mengendalikan inflasi sudah tepat. Langkah itu seperti pemberian SPP dan seragam gratis yang bisa menekan biaya pendidikan.

"Penekanan juga bisa melalui mekanisme pasar, seperti dengan melakukan pendekatan kepada sejumlah pedagang luar daerah untuk menambah stok kalau barang yang dimaksud minim di Kota Madiun," kata dia saat rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun di Ruang 13 Balai Kota, Selasa (9/7/2019).

Sementara itu, Wali Kota Madiun Maidi menuturkan inflasi Kota Madiun masih dalam taraf normal. Meski begitu, Pemkot Madiun tetap waspada karena inflasi yang tidak terkendali bisa berdampak buruk bagi perekonomian.

Menurutnya, inflasi tidak boleh terlalu tinggi karena berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan bertambahnya angka kemiskinan. Sebaliknya, inflasi juga tidak boleh terlalu ditekan karena bisa menyebabkan deflasi. Deflasi bisa membuat para pengusaha bangkrut.

"Berbagai upaya telah dilakukan supaya inflasi tidak meningkat drastis seperti menjaga stok kebutuhan dalam taraf aman. OPD haris memetakan tren kebutuhan meningkat pada jenis dan bulan apa. Sebelum masuk bulan tersebut stok sudah harus ditambah," jelas dia.

Lebih lanjut, wali kota meminta petani menanam tanaman tidak hanya padi, tetapi juga cabai dan bawang. Apalagi komoditas tersebut kerap menyumbang inflasi karena stoknya terbatas.

Dia berencana menyewakan lahan bengkok dengan harga murah kepada masyarakat. Dengan catatan lahan tersebut harus ditanami selain padi. 

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.