Ini Alasan Sejumlah Orang di Surabaya Minta PSBB Tahap III Dihentikan
Puluhan warga yang hadir di DPRD Surabaya tersebut meliputi perwakilan ojek daring, pedagang warung kopi, becak motor, buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan warga Surabaya terdampak PSBB.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Sejumlah orang mendatangi gedung DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/5/2020). Mereka meminta pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap III dihentikan, karena dinilai merugikan warga.
"Dasar perpanjangan tahap ketiga PSBB karena penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19 tinggi kurang tepat. Sementara dampak dari PSBB pertama dan kedua banyak masyarakat jatuh miskin karena tidak bekerja, tidak dijadikan acuan," kata inisiator Warga Surabaya Menolak PSBB M. Sholeh saat di DPRD Surabaya.
Puluhan warga yang hadir di DPRD Surabaya tersebut meliputi perwakilan ojek daring, pedagang warung kopi, becak motor, buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan warga Surabaya terdampak PSBB.
Pemkot Surabaya Gelar 21.203 Rapid Test, Hasilnya 2.080 Orang Reaktif Covid-19
Sholeh yang berprofesi advokat itu mengatakan bahwa pihaknya bukan tidak setuju dengan adanya PSBB. Namun, berdasarkan evaluasi pelaksanaan PSBB tahap pertama dan kedua dinilai tidak berhasil. Selain penyebaran kasus positif corona masih tinggi, banyak warga secara ekonomi dirugikan.
"Faktanya PSBB juga tidak diimbangi adanya bantuan sosial secara merata dan advokasi. Kita minta PSBB dihentikan," katanya seperti dilansir dari Antaranews.com.
Sebagai solusi, pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkot Surabaya melaksanakan gagasan Presiden Joko Widodo terkait new normal atau tatanan kehidupan baru dalam menghadapi Covid-19.
Ini Langkah-Langkah Yang Disiapkan Bupati Ponorogo Menuju New Normal
Menampung Aspirasi
Melalui DPRD Surabaya, Sholeh meminta agar PSBB Surabaya tahap ketiga dihentikan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana yang ditetapkan pemerintah.
Perwakilan pedagang kuliner Surabaya Andi Setiawan, mengatakan sejak PSBB pertama dan kedua banyak pedagang merugi karena sepi pengunjung. Ia berharap PSBB tahap ketiga yang dimulai 26 Mei dihentikan. "Kami minta tolong DPRD Surabaya memperhatikan nasib rakyat kecil," ujarnya.
Jelang PSBB Berakhir, Ada Tambahan 13 Positif Covid-19 di Malang
Hal sama juga dikatakan perwakilan ojek daring Herry Rimantara, yang menyatakan adanya PSBB banyak pengemudi ojek daring tidak menerima pesanan. "Bagaimana dapat orderan, order makanan saja dibatasi hingga pukul 21.00 WIB," katanya.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menemui perwakilan elemen masyarakat di halaman depan gedung DPRD Surabaya. "Kami siap menampung aspirasi. DPRD Surabaya selama ini tidak berdiam diri, melainkan sudah melakukan sejumlah rapat virtual di komisi-komisi untuk mencari jalan tengah," katanya.
Viral Penanganan Covid-19 di Surabaya, Ini Klarifikasi RS Royal
Untuk itu, pihaknya berharap warga yang menolak PSBB bisa mengirim surat ke DPRD Surabaya agar bisa ditindaklanjuti. "Kami akan serahkan laporan itu sesuai tupoksi di masing-masing komisi," katanya.
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan ART di Surabaya
- Sadis! ART di Surabaya Disiksa Majikan, Dipukuli Hingga Disuruh Makan Kotoran Kucing
- Pimpinan DPRD Surabaya Curigai Hibah Kampung Tangguh Surabaya
- Ini Sederet Pantai di Kabupaten Malang yang Siap Hadapi New Normal
- Awas Tak Pakai Masker di Kota Mojokerto, Denda Rp200.000
- Disparpora Madiun Simulasi Wisata Era New Normal di Tempat Pemancingan Doho Raya
- Seorang Sekuriti DPRD Surabaya Terjerat Kasus Penipuan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.