INOVASI OTOMOTIF : Mobil Listrik Tenaga Surya ITS Berlaga di Australia

INOVASI OTOMOTIF : Mobil Listrik Tenaga Surya ITS Berlaga di Australia Menristekdikti melepas mobil Widya Wahana V. (JIBI/Bisnis/Istimeta-ITS)

    Inovasi otomotif ITS berupa mobil listrik tenaga surya mempertaruhkan nama Indonesia di Australia.

    Madiunpos.com, SURABAYA – Mobil listrik bertenaga surya buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap mengikuti ajang internasional World Solar Challenge (WSC) 2015 di Australia, Oktober 2015 mendatang.

    Mobil tenaga surya yang diberi nama Widya Wahana V (WW5) tersebut saat ini telah melakukan uji coba Tour de Java-Bali, 17-19 Agustus 2015, dengan rute Jakarta-Denpasar.

    Dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Selasa (18/8/2015), Rektor ITS Joni Hermana menyebutkan bahwa keikutsertaan ITS Solar Car Racing Team dalam ajang WSC 2015 ini merupakan kali kedua.

    “Ini sangat membanggakan, karena tahun ini hanya ITS yang merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam lomba tersebut,” katanya.

    Adapun mobil listrik tenaga surya WW5 ini memiliki motor listrik berkekuatan 12 x 2 kW, dan dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 km/jam, dengan jarak tempuh 700 km per/charge.

    Darwin-Adelaide

    Mobil Widya Wahana V saat menempuh perjalanan Jakarta-Denpasar. (JIBI/Bisnis/Istimeta-ITS)
    Mobil Widya Wahana V saat menempuh perjalanan Jakarta-Denpasar. (JIBI/Bisnis/Istimeta-ITS)

    WSC 2015 merupakan perlombaan inovasi otomotif berupa mobil surya tingkat internasional, yakni perlombaan dengan perjalanan sejauh 3.000 km dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).

    Tantangan yang harus dihadapi peserta WSC 2015 adalah bagaimana mengelola tenaga surya pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal enam hari dengan perjalanan setiap hari maksimal 9 jam (08.00 – 17.00 waktu setempat).

    Inovasi Otomotif
    Selain itu, tantangan suhu Australia yang cukup ekstrem, yaitu berkisar antara 20 – 30 derajat celcius, tempat pemberhentian (pit stop) yang tidak menentu, keadaan jalanan yang penuh dengan road train juga menjadi tantangan lainnya. Dibutuhkan inovasi otomotif mumpuni untuk menjawab tantangan itu.

    Dalam kompetisi global tersebut, tim Indonesia akan bersaing dengan tim-tim inovasi otomotif dari perguruan tinggi ternama di dunia seperti Tokai University, Michigan, Stamford University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge University,dan perguruan tinggi top lainnya.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.