Jamin Ketersediaan Benih Porang, Petani Dilatih Teknik Kultur Jaringan

Sebanyak 40 orang dari enam provinsi dilatih untuk membuat benih porang dengan menerapkan teknik kultur jaringan.

Jamin Ketersediaan Benih Porang, Petani Dilatih Teknik Kultur Jaringan Para petani mengunjungi gudang benih porang Repindo di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Rabu (1/12/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 40 orang dari enam provinsi dilatih untuk membuat benih porang dengan menerapkan teknik kultur jaringan. Teknik ini diharapkan bisa menjamin ketersediaan benih porang.

    Puluhan orang itu berasal dari Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Jambi, dan Jawa Timur. Mereka mendatangi Kabupaten Madiun yang menjadi pusat tanaman porang, Rabu (1/12/2021).

    Peneliti Ahli Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Ika Roostika Tambunan, mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan menjamin ketersediaan bibit porang yakni dengan menerapkan teknik kultur jaringan.

    Dia menyampaikan kultur jaringan ini merupakan teknik mengisolasi bagian tanaman berupa protoplas/sel telanjang, sel, jaringan, atau organ secara aseptis dan ditumbuhkan di dalam botol hingga membentuk plantel atau tanaman utuh.

    Penasaran, Pengunjung Datangi Rumah Megah Kiai Madiun yang Dilengkapi Tempat Ibadah 5 Agama

    Sejak November 2019-Desember 2020, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) berkolaborasi dengan Direktorat Perbenihan untuk melakukan uji produksi porang melalui kultur jaringan.

    “Teknik kultur jaringan porang ini sudah didaftarkan patennya tanggal 30 Desember 2020,” kata dia saat mengunjungi gudang benih porang di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    Ika menyampaikan perbanyakan melalui kultur jaringan memiliki keunggulan karena bisa dilakukan secara massal dalam waktu cepat, tidak tergantung pada musim, menghasilkan bibit sesuai dengan induknya, seragam, bebas hama dan penyakit, serta mudah untuk didistribusikan. Di samping itu karena adanya zat pengatur tumbuh pada saat ditumbuhkan secara in vitro maka pertumbuhan juga menjadi lebih cepat.

    Unik! Rumah Milik Kiai di Madiun Dilengkapi Tempat Ibadah 5 Agama

    Tahapan kultur jaringan, lanjutnya, untuk perbanyakan tanaman meliputi pemilihan tanaman induk, sterilisasi bahan tanaman, penanaman in vitro/di laboratorium, subkultur, aklimatisasi di rumah kaca, dan transplanting/pemindahan ke lapang.

    “Tekniknya, plantel tanaman kecil akan dikeluarkan hati-hati kemudian dibersihkan dengan air. Selanjutnya dicelupkan di larutan fungisida. Setelah itu ditiriskan dan ditanam dalam media yang sudah disediakan dalam polybag. Kemudian disungkup untuk menjaga kelembapannya,” jelasnya.

    Tanaman hasil kultur jaringan ini memerlukan tahapan aklimatisasi supaya bisa beradaptasi pada lingkungan sebelum dipindahkan ke lapang. Proses aklimatisasi bisa menggunakan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang. Selanjutnya disungkup dengan plastik selama satu bulan.

    Alhamdulillah, Rumah Reyot yang Dihuni Mbah Slamet Sudah Diperbaiki

    “Proses aklimatisasi yang pertama memang pengadaptasian dari dalam. Kemudian di luar botol. Setelah itu ditanam di lapang pun harus beradaptasi,” kata dia.

    Sub Koordinasi Pelepasan Varietas Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Andi Saleh, mengatakan pada pelatihan ini sengaja mengundang petani dari berbagai provinsi yang selama ini menanam porang. Pelatihan ini diharapkan bisa mengenalkan teknik kultur jaringan.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.