Jangan Tidur Lur, Akan Ada Hujan Meteor Lyrid Malam Ini
LAPAN menyebutkan hujan meteor Lyrid akan terjadi malam ini.
Madiunpos.com, JAKARTA -- Akan ada fenomena alam menarik malam ini. Hujan meteor Lyrid akan menghiasi langit malam nanti. Ini merupakan kejadian alam kali kedua di bulan ini setelah sebelumnya ada fenomena supermoon pada 8 April 2020 lalu.
Seperti dikutip madiunpos.com dari detik.com, hujan meteor Lyrid berlangsung setiap tahun mulai tanggal 16-25 April. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan puncak hujan meteor Lyrids pada 22-23 April 2020.
Lyrid diketahui berasal dari partikel debu yang ditinggalkan komet C/1861 G1 (Thatcher) yang ditemukan pada 1861 silam.
Setelah Ningsih Tinampi, Giliran Seniman Surabaya Klaim Temukan Obat Corona
Dalam akun Instagramnya, LAPAN menjelaskan Lyrid adalah meteor biasa yang dapat menghasilkan sekitar 20 meteor per jamnya saat puncak. Meski terbilang hujan meteor biasa, tentu ini bisa menjadi hiburan yang memanjakan mata di malam hari untuk kalian di tengah pandemi virus Corona.
"Puncak tahun ini terjadi pada malam hari tanggal 22 April dan pagi dini hari tanggal 23 April. Meteor ini dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik," tulis LAPAN.
Lembaga Pemerintah Non Kementerian ini juga mengungkapkan bahwa bulan baru tanggal 23 April akan memberikan kondisi optimal untuk berburu hujan meteor Lyrid.
Mau #dirumahaja Tapi Skill Bertambah? Coba Kursus Online Gratis Ini
Adapun waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam sampai fajar. Tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam.
"Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul di mana saja di langit," pungkas LAPAN.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Waterspout Muncul di Selat Bali, Begini Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Alam Itu
- Teka Teki Dentuman di Malang, LAPAN: Bukan Benda dari Angkasa
- Guratan Warna-Warni di Manado Muncul Pas Pilkada, Pertanda Apa?
- Beruntung Banget Pria Ini Temukan Ujung Pelangi
- Fenomena 7 Gunung Bertopi Awan di Jawa, Ini Kata Ahli Spiritual
- Fenomena Hari Tanpa Bayangan Tampak Jelas di Pacitan
- Mitos Masyarakat Jawa Tentang Lintang Kemukus, Peneliti: Tidak Ada Hubungannya
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.