Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Madiun Naik Tajam

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Madiun mengalami kenaikan cukup tinggi.

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Madiun Naik Tajam

    Madiunpos.com, MADIUN -- Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Madiun mengalami kenaikan cukup tinggi. Bahkan, cabai rawit mengalami kenaikan harga lebih dari 100%.

    Seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Sayur Caruban, Kabupaten Madiun, Anik Ernawati, mengatakan harga cabai rawit dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan sangat tinggi. Sebelumnya, harga cabai rawit hanya senilai Rp30.000/kg, tetapi saat ini mencapai Rp65.000/kg.

    "Mulai naik sudah sekitar dua pekan lalu. Kenaikan harganya memang tinggi sekali. Kalau dari cabai, yang naik tinggi cuma cabai rawit," kata dia saat ditemui di kiosnya, Jumat (10/12/2021).

    Anik menuturkan selain komoditas cabai, kebutuhan pokok yang harganya naik signifikan adalah minyak goreng. Saat ini, harga minyak goreng kemasan senilai Rp19.000/liter. Apalagi saat ini tidak ada minyak goreng corah yang biasanya menjadi alternatif pilihan warga.

    Mengenai harga cabai yang naik, kata dia, dimungkinkan karena faktor cuaca. Dia menuturkan harga kulakan cabai dari pengepul juga sudah naik dalam beberapa pekan terakhir.

    Kenaikan harga yang lebih dari 100% ini membuat dirinya mengurangi stok harian. Kalau biasanya per hari kulakan sebanyak 15 kg, tetapi saat harga naik hanya berani kulakan 10 kg per hari.

    "Ya enggak berani kulakan banyak-banyak. Apalagi saat harganya naik, jumlah pembeli cabai rawit pun menurun. Banyak pembeli yang menurunkan belanjaannya. Mau beli 1 kg, tapi tahu harganya naik, mereka mengurangi jumlah belinya," jelas dia.

    Pedagang kebutuhan pokok lainnya, Suryadi, mengatakan harga cabai rawit memang mengalami kenaikam cukup tinggi. Selain cabai rawit, kata dia, cabai keriting merah juga naik tinggi, sebelumnya seharga Rp10.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg.

    "Ya jumlah pembelinya juga menurun drastis. Karena mahal ya harganya," kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.